Caraguna
  • Home
  • Investasi
  • Teknologi
  • Jaringan
  • Berita
  • Blogging
  • Property
No Result
View All Result
Caraguna
  • Home
  • Investasi
  • Teknologi
  • Jaringan
  • Berita
  • Blogging
  • Property
No Result
View All Result
Caraguna
No Result
View All Result
Tight Coupling

Memahami Tight Coupling dalam Pengembangan Perangkat Lunak

Roziq by Roziq
October 5, 2023
in Clean Code, Pemrograman
0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, kualitas kode sangat penting. Kode yang baik harus mudah dipahami, mudah dikelola, dan dapat dengan fleksibel beradaptasi terhadap perubahan.

Salah satu konsep penting dalam pengembangan perangkat lunak yang memengaruhi kualitas kode adalah “tight coupling” atau ketergantungan yang erat.

You might also like

race condition

Race Condition: Menggali Ancaman dan Solusi dalam Pemrograman

January 14, 2024
horizontal and vertical scale

Perbedaan antara Horizontal Scaling dan Vertical Scaling dalam Pengembangan Perangkat Lunak

January 1, 2024

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu tight coupling, mengapa hal ini perlu dihindari, serta bagaimana cara mengelolanya.

Apa Itu Tight Coupling?

Tight coupling mengacu pada tingkat ketergantungan yang tinggi antara komponen atau modul dalam sebuah sistem perangkat lunak.

Ketika komponen-komponen tersebut terkait erat satu sama lain, maka perubahan pada salah satu komponen dapat berdampak besar pada komponen lainnya.

Ini berarti bahwa jika Anda harus memodifikasi atau memperbaiki satu bagian dari kode, Anda mungkin harus memahami dan bahkan memodifikasi banyak bagian lainnya. Hal ini sering kali mengarah pada kode yang sulit dipahami, sulit dipelihara, dan rentan terhadap bug.

Mengapa Tight Coupling Buruk?

Tight coupling memiliki sejumlah dampak buruk dalam pengembangan perangkat lunak:

  1. Kode yang Sulit Dipahami: Ketika komponen-komponen saling bergantung secara erat, sulit untuk memahami cara kerja setiap komponen secara terpisah. Ini membuat kode sulit dibaca dan dipahami oleh pengembang lain, bahkan oleh pengembang yang memilikinya.
  2. Kerusakan yang Mudah Terjadi: Perubahan kecil dalam satu bagian kode dapat merusak banyak bagian lain yang terkait secara erat. Ini meningkatkan risiko perubahan yang dapat mengakibatkan kesalahan atau bug yang sulit ditemukan dan diperbaiki.
  3. Ketergantungan yang Tinggi: Komponen yang terlalu tergantung pada satu sama lain membuat keseluruhan sistem menjadi rapuh. Perubahan pada satu komponen dapat memaksa perubahan besar pada banyak komponen lain, yang dapat sangat memakan waktu dan memakan biaya.
  4. Kode Sulit Untuk Dimodifikasi: Ketika tight coupling ada, memodifikasi atau memperluas sistem menjadi lebih sulit. Ini menghambat kemampuan untuk mengikuti perubahan bisnis atau kebutuhan pelanggan dengan cepat.

Cara Mengelola Tight Coupling

Untuk menghindari dampak buruk dari tight coupling, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Gunakan Abstraksi: Abstraksi memungkinkan Anda untuk memisahkan antarmuka publik dari implementasi internal. Ini memungkinkan komponen untuk berinteraksi dengan antarmuka daripada dengan implementasi konkret, mengurangi ketergantungan.
  2. Gunakan Pola Desain: Pola desain seperti Dependency Injection memungkinkan Anda untuk mengelola ketergantungan dengan lebih baik dan membuat kode lebih fleksibel.
  3. Prinsip SOLID: Prinsip-prinsip SOLID dalam pemrograman berorientasi objek seperti Single Responsibility Principle (SRP) dan Dependency Inversion Principle (DIP) membantu mengurangi coupling.
  4. Pisahkan Tanggung Jawab: Pastikan bahwa setiap komponen atau modul memiliki tanggung jawab yang jelas dan tidak mencampuradukkan tugas yang berbeda.

Kesimpulan

Tight coupling adalah masalah serius dalam pengembangan perangkat lunak yang dapat menghambat kemampuan untuk mengelola, memahami, dan memodifikasi kode.

Dengan mengikuti praktik-praktik terbaik dan prinsip-prinsip desain yang baik, pengembang perangkat lunak dapat menghindari tight coupling dan menciptakan kode yang lebih berkualitas, mudah dikelola, dan fleksibel.

Dengan demikian, penting untuk selalu memperhatikan ketergantungan antara komponen-komponen dalam proyek pengembangan perangkat lunak Anda.

Tags: couplingtight
Roziq

Roziq

Write for share about latest technology.

Related Stories

race condition

Race Condition: Menggali Ancaman dan Solusi dalam Pemrograman

by Roziq
January 14, 2024
0

Race condition adalah fenomena yang seringkali menjadi tantangan dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu...

horizontal and vertical scale

Perbedaan antara Horizontal Scaling dan Vertical Scaling dalam Pengembangan Perangkat Lunak

by Roziq
January 1, 2024
0

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, skalabilitas menjadi faktor kunci dalam memastikan sistem dapat menangani pertumbuhan yang berkelanjutan. Horizontal scaling dan...

Apa itu Sealed Flutter

Apa itu Sealed Class di Flutter?

by Roziq
December 10, 2023
0

Dalam Bahasa Pemrograman Dart, modifier sealed digunakan untuk menciptakan kumpulan subtype yang diketahui seperti enum namun dalam bentuk class. Sehingga...

Debouncer

Meningkatkan Kinerja Aplikasi Anda dengan Teknik Debouncer

by Roziq
September 30, 2023
0

Pada dunia pengembangan perangkat lunak, terutama dalam konteks antarmuka pengguna (UI), seringkali kita dihadapkan dengan masalah "bouncing input." Masalah ini...

Next Post
Lifecycle Widget Flutter

Mengenal Siklus Hidup Widget Flutter (Lifecycle)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Caraguna

Caraguna adalah sebuah situs yang menyediakan berbagai informasi seputar dunia teknologi informasi. Seperti penggunaan dari sebuah library, tools, hardware, software, dan lain-lain.

  • Teknologi
  • SEO
  • Sitemap
  • Resep Masakan
  • Contact Us

© 2025 Caraguna - Informasi Seputar Teknologi Informasi.

No Result
View All Result
  • Home
  • Teknologi
  • Komputer
  • Framework
  • Jaringan
  • Blogging
  • Investasi

© 2025 Caraguna - Informasi Seputar Teknologi Informasi.