Pemodelan Berbasis Objek (OOAD) – pada dasarnya, teknik pemodelan arsitektur komputer saat ini digolongkan dalam dua kategori, yaitu pemodelan terstruktur dan pemodelan berbasis objek.
Apabila pemodelan terstruktur berorientasi pada proses dan komponen fungsional pemrograman terstruktur, pemodelan objek menggunakan pendekatan terhadap masalah dari perspektif objek.
Dalam pemodelan berorientasi objek, diagram pemodelan mengacu pada pemodelan yang dinamakan Unified Modelling Language (UML) yang sudah terstandarisasi. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih lengkap tentang apa itu pemodelan berorientasi objek.
Apa itu Pemodelan Berbasis Objek?
Perancangan arsitektur sistem informasi dengan metode OOAD menggunakan pendekatan terhadap masalah dari perspektif objek.
Hingga saat ini, metode perancangan menggunakan OOAD menjadi tren dalam mengembangkan sistem informasi. Pada OOAD, segala sesuatunya adalah objek serta sistem dipandang sebagai interaksi dari banyak objek.
Berbagai perangkat Case Tool berbasis objek pun terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan membangun sistem informasi secara efisien.
Jika pada perancangan terstruktur kita mengenal beberapa diagram seperti konteks dan DFD, pada OOAD digunakan Unified Modelling Language (UML). UML pada dasarnya adalah standar dalam pemodelan arsitektur perangkat lunak.
Unified Modelling Language (UML)
UML berguna untuk membakukan ragam model objek untuk merancang perangkat lunak. UML dikembangkan oleh Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh pada tahun 1994.
UML terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1997, UML diadopsi sebagai standar oleh Object Management Group (OMG) dan selanjutnya dikelola oleh OMG. Pada tahun 2005, UML digunakan oleh organissasi internasional sebagai standar ISO.
Sejak saat itu, standar dari UML direvisi secara berkala. Pada UML versi 2.2, didefinisikan dua jenis utama diagram UML, yakni diagram struktur (structured diagram) dan diagram perilaku (behaviour diagram).
- Diagram Terstruktur, memperlihatkan struktur statis dari sistem dan bagian-bagian sistem pada tingkat abstraksi dan tahap implementasi yang berbeda dan memperlihatkan struktur yang berkaitan satu sama lain. Unsur-unsur dalam diagram struktur mewakili konsep-konsep bermakna dari suatu sistem dan dapat mencakup konsep-konsep abstrak, dunia nyata, dan konsep implementasi.
- Diagram Perilaku, menunjukkan perilaku dinamis dari objek dalam suatu sistem yang dapat digambarkan sebagai serangkaian perubahan pada sistem dari waktu ke waktu.
UML memiliki banyak diagram, namun pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas 4 diagram yang sering digunakan.
1. Diagram Use Case
Diagram use case merupakan diagram yang harus dibuat pertama kali saat pemodelan perangkat lunak berorientasi objek dilakukan. Diagram use case akan menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aktor. Yang disebut aktor disini adalah pengguna aplikasi.
Sama seperti pembangunan perangkat lunak terstruktur saat membuat DFD, untuk menggambar diagram use case mengacu pada proses sebelumnya, yaitu analisis kebutuhan sistem.
2. Diagram Kelas
Diagram kelas dibuat setelah diagram use case dibuat terlebih dahulu. Pada pembuatan diagram ini harus dijelaskan hubungan apa saja yang terjadi antara suatu objek dengan objek lainnya sehingga terbentuklah suatu sistem aplikasi.
Kelas adalah rancangan dari suatu objek, sebagai contoh kelas mobil merupakan rancangan dari objek mobil sedan, pick up, mini bus, truk, dan lain-lain. Jadi, disini kelas mobil adalah rancangan saja, belum menjadi objek, belum bisa dikendarai, dan belum bisa dioperasikan.
Sebaliknya, jika rancangan mobil tersebut sudah menjadi objek nyata, mobil sedan misalnya, objek tersebut barulah dapat dikendarai dan dioperasikan.
Pembuatan diagram kelas dibagi menjadi dua, yaitu kelas itu sendiri dan relasi antar-kelas. Kelas dibagi menjadi 3 bagian:
- Nama kelas adalah nama dari kelas itu sendiri, misalnya kelas mobil, kelas dosen, kelas mahasiswa, dan lain-lain. Penamaan kelas menggunakan kata benda.
- Atribut adalah data yang dimiliki oleh kelas tersebut, misalnya kelas mahasiswa memiliki atribut NIM, nama, tanggal lahir, alamat, jenis kelamin, dan sebagainya.
- Operasi kelas (methods) menunjukkan apa yang kelas tersebut bisa lakukan, misalnya kelas dosen dapat melakukan operasi mengajar, absensi, penelitian, dan lain-lain.
3. Diagram Sequence
Diagram sequence adalah diagram yang dibuat untuk mengetahui alur dari interaksi antar-objek. Isi dari diagram sequence harus sama dengan use case dan diagram kelas. Satu use case tunggal akan digambarkan satu diagram sequence-nya.
4. Diagram State
Diagram state menggambarkan perilaku dari objek. Saat menggambar diagram state, diagram kelas harus sudah dibuat terlebih dahulu. Karena objek yang dibuat dari kelas yang sama akan memiliki perilaku yang sama, maka jumlah diagram state yang dibuat harus sama dengan jumlah kelas yang dibuat.