Disrupsi – Di era sekarang ini, perkembangan teknologi berkembang dengan begitu pesat. Selain memberikan kemudahan, teknologi juga memaksa manusia berubah terutama dalam segi kebiasaan atau perilaku.
Perubahan tersebut seolah tidak berujung mengakibatkan terjadinya disrupsi. Dalam dunia bisnis, disrupsi adalah masalah sekaligus kesempatan. Masalah bagi yang tidak mampu berinovasi dan kesempatan emas bagi yang siap bersaing.
Oleh karena itu, agar bisnis kamu tidak gulung tikar akibat kalah dalam persaingan, kamu perlu memahami lebih dalam mengenai era disrupsi. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tuntas tentang pengertian dari disrupsi.
Apa itu Disrupsi?
Disrupsi adalah kondisi dimana terjadinya inovasi yang menyebabkan perubahan secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem yang baru. Dalam dunia bisnis, hal ini tentunya merupakan tantangan yang cukup berat dimana perusahaan harus melakukan inovasi secara terus-menerus agar dapat tetap relevan dengan perubahan zaman.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata disrupsi adalah suatu hal yang tercabut dari akarnya. Sedangkan secara harfiah, disrupsi merupakan fenomena dimana terdapat sejumlah perubahan atau lompatan yang besar, yang keluar dari tatanan lama dan mengubah menjadi sebuah sistem yang baru.
Adanya disrupsi, membuat banyak perusahaan kehilangan pangsa pasarnya akibat dari kemajuan teknologi. Hal tersebut dikarenakan mereka belum siap dan juga belum mampu beradaptasi atas perubahan pesat yang terjadi di era disrupsi.
Oleh karena itu, sangat diperlukan strategi yang tepat terkait dengan langkah-langkah perusahaan dalam menghadapi persaingan di era seperti saat ini.
Penyebab Era Disrupsi
Disrupsi bukan sekedar inovasi dan perubahan, disrupsi menunjukkan adanya perubahan fundamental yang dapat merubah semua tatanan. Kemunculan disrupsi teknologi ini kemudian memberikan sebuah pertanyaan besar, mengapa disrupsi teknologi dapat terjadi?
1. Perkembangan Teknologi Digital
Perkembangan teknologi digital sangat pesat telah meluas sampai ke seluruh penjuru dunia, terutama didaerah perkotaan. Perkembangan teknologi digital ini ditandai dengan meluasnya jaringan internet di seluruh negara yang memiliki budaya berbeda.
Dengan adanya internet, membuat masyarakat suatu negara atau suatu daerah dapat berbagi informasi satu sama lain dengan mudah secara aktual tanpa ada batasan tertentu.
2. Kemunculan Revolusi Industri 4.0
Kemunculan Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan tingginya konektivitas sistem informasi dan munculnya kecerdasan buatan yang memungkinkan industri untuk bergerak dengan sedikit input dari manusia.
Konsep revolusi yang terjadi di seluruh dunia ini kemudian mengakibatkan terjadinya perubahan yang revolusioner. Sistem yang berbasis pada penerapan teknologi digital terkini, memunculkan Internet of Thing (IoT), cyber physical system, Big Data, dan berbagai layanan lain yang memanfaatkan teknologi informasi.
3. Pelaku Bisnis
Salah satu hal lain yang menjadi penyebab terjadinya era disrupsi adalah pelaku bisnis baru yang memiliki pondasi bisnis yang kuat. Hal ini menjadi salah satu celah dimana perusahaan baru tidak mengira bahwa pasar akan diubah oleh pendatang-pendatang baru.
Mereka secara alamiah akan mengembangkan inovasi dan peningkatan sumber daya manusia sehingga dapat menggeser peran perusahaan-perusahaan besar. Hal seperti inilah yang saat ini sering terjadi di dunia bisnis.
4. Perilaku Masyarakat
Peralihan ke sistem digital juga membuat perilaku masyarakat berubah. Berbagai informasi yang biasanya didapatkan secara konvensional, pada masa sekarang sudah berubah bentuk menjadi serba digital.
Di era ini, masyarakat pada umumnya menjalani dua kehidupan, yaitu kehidupan dunia nyata dan kehidupan dunia digital. Hal ini akan secara dinamis mengalami perubahan, sehingga tidak dapat diprediksi. Perubahan perilaku inilah yang menjadi alasan utama yang menyebabkan disrupsi teknologi dapat terjadi.
Dampak Disrupsi Terhadap Bisnis
Era disrupsi memiliki dampak yang cukup signifikan terutama bagi dunia bisnis. Perubahan teknologi ke arah yang semakin canggih di satu sisi membawa kemudahan-kemudahan baru bagi masyarakat dalam menjalankannya.
Namun disisi lain, teknologi juga memaksa perusahaan-perusahaan yang telah mapan harus bisa beradaptasi terhadap perkembangan zaman.
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah kalahnya perusahaan-perusahaan yang belum melakukan transformasi digital dengan perusahaan-perusahaan baru yang lebih relevan. Contohnya seperti bisnis retail, media cetak, taksi konvensional, dan sebagainya.
Saat ini, bisnis retail semakin mengalami ancaman yang nyata semenjak maraknya marketplace sebagai alternatif cara belanja yang baru. Tentunya pengusaha bisnis retail harus memutar otak untuk tetap dalam persaingan di era disrupsi dengan melakukan transformasi digital.
Begitu pula dengan media cetak yang saat ini sedang memanfaatkan layanan berbayar dengan fitur koran elektronik atau e-paper. hal ini agar pelanggan tidak lagi direpotkan untuk membeli koran secara serentak.
Kemudian bisnis taksi konvensional yang saat ini kalah persaingan dengan taksi online dengan menggunakan aplikasi. Oleh karena itu, banyak sekali perubahan-perubahan mendasar yang harus dilakukan oleh pengusaha di berbagai bidang bisnis agar tetap bertahan di era disrupsi.
Bagaimana Cara Menghadapi Disrupsi?
Setiap pengusaha pasti tidak ingin perusahaan yang dimiliki suatu saat mengalami kegagalan. Untuk dapat bersaing di era disrupsi saat ini, diperlukan beberapa langkah dan cara untuk tetap bertahan dalam persaingan yang sangat ketat dalam dunia bisnis.
Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan dalam menghadapi era disrupsi dalam bisnis.
1. Tingkatkan Kualitas SDM
Sumber daya manusia merupakan salah satu modal terpenting dalam suatu perusahaan. SDM yang memiliki kualitas dan integritas terbaik akan membawa perubahan-perubahan positif pada perusahaan.
Selain itu, SDM yang berkualitas akan lebih mudah dalam menguasai teknologi-teknologi baru agar dapat lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor. Kamu dapat melakukan pelatihan dalam perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kamu miliki.
2. Melakukan Transformasi Digital
Perusahaan-perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi digital adalah perusahaan yang mampu bertahan di era disrupsi saat ini. Mereka menggunakan berbagai teknologi yang menunjang bisnisnya agar tetap relevan terhadap perubahan zaman.
Penggunaan teknologi digital juga berguna untuk mempermudah pekerjaan dan menghemat biaya pengeluaran lainnya. Selain itu, kamu juga harus memahami strategi-strategi bisnis digital dengan memaksimalkan sumber daya dan teknologi yang ada.
3. Berinovasi
Langkah selanjutnya dalam menghadapi era disrupsi adalah berinovasi. Inovasi adalah kunci sukses dari mempertahankan pasar. Sebab, ketika perusahaan lengah dan telat melakukan inovasi, maka perusahaan-perusahaan baru siap merebut pangsa pasar dan mendominasinya.
Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan juga mengikuti perubahan pasar yang terus berubah dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, inovasi juga harus beriringan dengan riset yang kuat. Untuk mempersiapkan kemampuan SDM dalam menghadapi era disrupsi.
Contoh Disrupsi Teknologi
Berikut ini adalah beberapa contoh disrupsi teknologi yang terjadi saat ini.
- Artificial Intelligence, adalah sistem kecerdasan buatan yang mampu melakukan tugas-tugas layaknya seorang manusia. Kemunculan kecerdasan buatan inilah yang menjadi sumber daya manusia profesional andalan perusahaan.
- Augmented Reality dan Virtual Reality, merupakan suatu teknologi yang memiliki fitur unggulan untuk menyajikan realitas maya dan realitas tambahan berbentuk tiga dimensi.
- Robotic, terbentuk dari mesin elektro mekanis yang dapat beroperasi secara mandiri untuk melaksanakan berbagai instruksi yang telah ditentukan.
- 3D Printing, sebuah mesin untuk kebutuhan manufaktur ini dapat membuat manusia semakin mudah dalam membuat suatu benda atau objek. Mesin cetak 3D ini juga lebih ekonomis dari segi biaya, dan desain yang dihasilkan lebih sempurna dibanding dengan proses cetak manual.
- Drone, hasil teknologi digital yang memanfaatkan pesawat yang diterbangkan tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Teknologi ini sangat membantu dalam hal penelitian, pertahanan, dan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi lebih mudah.
- Big Data, teknologi digital komputasi kuantum sedang dalam tahapan pengembangan saat ini. Teknologi ini bersifat komersial yang berfungsi untuk menguasai berbagai kebutuhan data digital, seperti data prediksi atau forecasting.
- Cloud Computing, merupakan penggambaran dari internet yang akan terus mengalami peningkatan akses. Sejauh ini persentase tingginya kebutuhan inovasi pada big data akan dipengaruhi oleh sistem cloud access.
- Internet of Things (IoT), internet menjadi salah satu media utama yang akan diambil dan dipilih oleh banyak individu dan perusahaan besar yang bekerja secara profesional, untuk mengumpulkan dan menghubungkan data penting.
- Blockchain, teknologi ini mampu mendistribusikan dan memverifikasi transaksi, seperti menciptakan suatu blok secara mandiri, yang menghindari pengaruh mata uang konvensional dan pengaruh dari bank. Blockchaini ini dinilai lebih menguntungkan dan lebih aman, karena mampu memutus rantai pihak ketiga. Contoh dari blockchain adalah uang kripto seperti bitcoin, ethereum, dan lainnya.