Trading Saham – dalam dunia saham, terdapat begitu banyak istilah yang mungkin masih belum dipahami oleh masyarakat umum. Apabila kamu seorang investor pemula, sebaiknya kamu harus rajin untuk belajar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum memulai investasi.
Selain berinvestasi, terdapat istilah trading saham. Banyak sekali cara trading saham yang dapat dicoba oleh para pemula, contohnya online trading melalui smartphone pribadi. Ditambah lagi, banyaknya informasi yang tersedia yang dapat kamu gunakan untuk mempersiapkan serta mempelajari pola dan kondisi pasar.
Apa itu Trading Saham?
Trading Saham adalah transaksi jual beli saham jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan besar. Untuk melakukannya, kamu harus memahami berbagai hal mengenai trading saham sehingga mendapatkan keuntungan, salah satunya mengenai analisis teknikal.
Analisas teknikal itu sendiri adalah jenis strategi yang mampu mempelajari pergerakan harga dan volume perdagangan saham setiap harinya. Pastinya, trading saham dilakukan dengan memanfaatkan momentum fluktuasi harga saham. Jika kamu masih pemula, pelajari dan bergabung dengan pecinta trading saham sehingga dapat memperoleh keuntungan.
Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham
Investasi dan trading memiliki beberapa perbedaan, berikut hal-hal apa saja yang membedakan keduanya:
1. Prinsip Buy and Hold vs Buy and Sell
Seorang investor saham cenderung memegang prinsip buy and hold ketika melakukan investasi saham. Hal tersebut terjadi karena biasanya seorang investor saham menanamkan modalnya untuk rencana jangka panjang.
Sehingga, investor saham cenderung tidak terlalu peduli dengan naik turunnya harga saham per hari. Jangka waktu tersebut tidak menentu, semua tergantung masing-masing investor. Namun biasanya seorang investor akan menjual sahamnya ketika tujuan investasi terpenuhi.
Sedangkan, seorang trader saham memegang prinsip buy and sell. Para trader akan membeli saham pada harga tertentu, dan akhirnya akan menjualnya dalam jangka waktu yang terbilang pendek asalkan nilai saham sudah dalam range yang diinginkan trader. Trader biasanya mengharapkan manfaat yang lebih tinggi dibanding melalui investasi biasa.
2. Analisis Fundamental vs Analisis Teknikal
Seorang investor saham cenderung menanamkan modalnya untuk jangka panjang, maka analisis yang digunakan oleh seorang investor adalah analisis fundamental perusahaan.
Fundamental perusahaan adalah informasi-informasi dasar dan penting tentang perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, laju perkembangan sahamnya dalam jangka waktu tertentu, dan lain-lainnya yang dapat dijadikan acuan dalam menilai performa perusahaan tersebut dalam mengelola usahanya.
Menanamkan modal pada perusahaan dengan fundamental baik akan menekan resiko kerugian bagi para investor nya.
Sedangkan trader, biasanya lebih banyak melakukan analisis teknikal. Analisis teknikal dapat membantu trader melihat pergerakan saham dalam jangka waktu pendek.
Hal tersebut disebabkan karena trading lebih sensitif terhadap sentimen pasar dan kondisi pasar dari pada fundamental perusahaan. Oleh karena itu, analisis yang dilakukan harus lebih teliti dan mendetail terhadap segala faktor resiko.
3. Resiko
Perbedaan selanjutnya adalah resiko. Apabila kita melihat resiko dari keduanya, maka resiko dalam berinvestasi jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan trading saham. Karena resiko lebih rendah, maka hasil yang didapatkan cenderung lebih rendah apabila dibandingkan dengan trading saham.
Investor saham cenderung lebih selektif dalam memilih perusahaan yang akan menerima investasi nya, biasanya investor lebih memilih perusahaan-perusahaan blue chip yang memang sudah terkenal dan terbukti memiliki fundamental yang baik.
Sedangkan, trader saham cenderung memiliki resiko yang lebih tinggi. Trader biasanya memilih saham kelas tiga atau saham-saham yang baru melantai di bursa saham. Trader memilih perusahaan-perusahaan tersebut karena harga saham yang cenderung lebih murah dibanding saham blue chip namun berpotensi mengalami fluktuasi yang tinggi tergantung sentimen pasar.
Dengan begitu, harapannya trader dapat membeli saham dalam jumlah besar saat harga masih murah, dan menjualnya ketika saham tersebut mengalami peningkatan yang signifikan.
Tips Melakukan Trading Saham
Setelah memahami apa itu trading saham dan bedanya dengan investasi, berikut ini adalah beberapa tips melakukan trading.
1. Mengenali Profil Risiko
Sebelum melakukan trading saham, pastikan kamu mengenali profil risiko mengenai besarnya kerugian yang anda dapat saat gagal trading. Tips tersebut membuat kamu berfikir kritis dan teliti dalam menekuni trading saham sehingga portofolio kamu tidak mengalami minus.
Untuk meminimalisir kerugian, mulailah melakukan trading dengan modal kecil. Jangan tergiur oleh bujukan orrang lain atau senior yang ahli dalam trading karena bisa berdampak buruk di kemudian hari. Walaupun modal kecil namun seiring berjalannya waktu dapat bertambah setelah kamu memahami pergerakan harga di pasar saham.
2. Menentukan Periode Trading
Tips selanjutnya adalah menentukan periode trading agar kesempatan mendapatkan keuntungan lebih besar. Cara tersebut bisa dijadikan pertimbangan saham apa yang akan dibeli berdasarkan pertimbangan data historis dari harga saham.
Jika kamu masih bingung, diskusikan dengan sanak saudara maupun orang kepercayaan untuk menentukan periode trading.
3. Memilih Sekuritas
Sekuritas menjadi hal krusial dan wajib diperhatikan agar tak gagal trading. Pastikan kamu memilih sekuritas yang tepat sehingga keuntungan dapat diperoleh. Alasannya karena sekuritas memiliki biaya broker yang dibebankan pada kamu setiap kamu melakukan beli saham.
Disarankan kamu memilih sekuritas yang mematok biaya transaksi murah sehingga tidak menjadi beban finansial kamu. Kebutuhan tak akan terganggu walaupun kamu melakukan trading saham.
4. Menyisihkan Dana Secara Berkala
Jika ingin menekuni trading saham, kamu harus pandai mengatur keuangan. Buatlah manajemen keuangan dengan baik, sehingga dana investasi akan baik. Sisihkan dana untuk memenuhi kebutuhan pokok, dana darurat, dan dana asuransi. Dengan begitu, dana untuk trading saham tetap lancar tanpa mengganggu dana kebutuhan lain.
5. Menyiapkan Waktu
Meskipun dana kamu mencukupi, tanpa waktu yang tepat akan sia-sia. Waktu menjadi perhatian utama untuk trader sebelum memulai trading saham. Oleh sebab itu, sisihkan waktu kamu saat trading hours untuk mendapatkan berbagai kesempatan baik melakukan jual beli dan keuntungan kamu bisa maksimal.
Perlu diingat, untuk Indonesia terdapat waktu potensial mengenai perdagangan saham yang dibagi menjadi 2 sesi. Yaitu senin sampai jumat, untuk sesi 1 pukul 09.00-11.30 dan sesi kedua pukul 13.30 – 14.50 WIB. Pilihlah waktu tersebut sesuai waktu luang kamu untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.
6. Menghindari Saham Aneh atau Gorengan
Peminat trading saham semakin meningkat signifikan sehingga banyak orang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan keadaan. Untuk itulah kamu harus menghindari saham aneh atau saham yang menawarkan keuntungan besar tetapi harganya rendah.
Saham jenis itu sering membuat trader menyesal karena tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan. Banyak trader pemula yang menjadi korban. Karena bermimpi mendapatkan keuntungan besar walaupun harganya rendah.
7. Percaya Diri
Seorang trader harus memiliki kepercayaan diri tinggi dan bersikap realistis untuk memaksimalkan keuntungan. Jangan malu menjalin interaksi dengan sesama trader, khususnya trader senior untuk mendapatkan saran dan motivasi sukses menekuni dunia trading saham.
Saat saham jual beli kamu lakukan memiliki penurunan, jangan putus asa, karena trader senior pun terkadang mengalami minus. Intinya tanamkan kepercayaan diri tinggi dan tetap realistis untuk membentengi diri terhadap dua kemungkinan yang ada.
8. Tidak Membeli Saham saat Harga Turun
Tips ini sering diabaikan karena kebanyakan investor membeli saham saat harga turun sehingga budget tak terlalu besar. Alasannya karena saham pasti bisa naik dan bisa memperoleh banyak keuntungan, padahal cara tersebut salah.
Walaupun teknik tersebut dipilih sebagian investor, tapi tak bisa dijadikan patokan karena tak mengetahui apakah investor, tapi tak bisa dijadikan patokan karena tak mengetahui apakah saham yang dibeli akan naik atau selalu anjlok.
9. Mengetahui Berbagai Jenis Saham
Mengetahui jenis saham adalah kewajiban seorang trader untuk menghasilkan keuntungan. Sejatinya, ada saham dengan nilai return tinggi dan ada saham yang minim risiko.
Perlu diingat, saham consumer goods atau perbankan adalah pilihan yang tepat untuk memulai trading saham. Sebab, kedua saham tersebut nilainya stabil sehingga cocok digunakan dan kesempatan mendapatkan keuntungan semakin besar.
Cara Daftar dan Memulai Trading Saham
1. Membuka Rekening Efek
Pertama-tama, silahkan kamu buat rekening efek terlebih dahulu. Rekening efek merupakan rekening untuk melakukan order jual beli saham. Jadi bukan jenis rekening bank biasa.
Untuk membuka rekening efek, kamu harus mencari perusahaan sekuritas terlebih dahulu. Kemudian membawa persyaratan fotokopi KTP, buku tabungan, NPWP dan meterai sebanyak dua lembar.
2. Menyetor Dana Investasi
Sama seperti investasi trading forex, kamu juga harus menyiapkan sejumlah dana sebagai modal. Kemudian setorkan dana tersebut setelah kamu membuat rekening efek.
Nominal dana atau modal yang kamu setorkan berbeda-beda. Jadi ketahui terlebih dahulu modal minimum untuk memulai trading saham di perusahaan sekuritas yang kamu pilih.
3. Mulai Berinvestasi
Sesudah dana masuk ke rekening efek, itu artinya kamu sudah bisa memulai proses jual beli saham. Saat ini, investasi trading adalah sebuah penanaman modal yang juga bisa dilakukan secara online. Artinya kamu bisa memulai tanpa harus ke kantor BEI (Bursa Efek Indonesia).
Berinvestasi melalui BEI kini sudah bisa dilakukan secara praktis. Transaksi saham sudah bisa diproses melalui akses internet. Dengan begitu, kamu bisa trading kapan saja dan dimana saja.