CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. CSS adalah bahasa yang digunakan untuk mengatur dan mengkustomisasi tampilan suatu halaman web. Dengan CSS, Anda dapat mengontrol warna, font, layout, dan banyak hal lain pada sebuah halaman web.
CSS memungkinkan Anda untuk memisahkan style dari konten, sehingga Anda dapat dengan mudah memperbaharui tampilan suatu halaman web tanpa perlu memodifikasi konten yang ada di dalamnya.
Framework CSS adalah kumpulan dari beberapa file CSS yang telah dirancang untuk mempermudah pengembangan situs web. Framework CSS biasanya berisi seperangkat class CSS yang dapat digunakan untuk mengatur layout, font, warna, dan sebagainya, sehingga Anda tidak perlu mulai dari awal dalam menentukan style untuk situs web Anda.
Framework CSS juga sering menyertakan file JavaScript dan HTML pracetak (template) yang dapat mempermudah pengembangan situs web.
Rekomendasi Framework CSS Terbaik dan Terpopuler
Berikut adalah 15 rekomendasi framework CSS terbaik yang bisa Anda coba:
1. Bootstrap
Bootstrap adalah framework CSS (Cascading Style Sheets) yang dikembangkan oleh Twitter. Bootstrap menyediakan kumpulan style CSS yang bisa digunakan untuk mengembangkan website dengan cepat dan mudah. Bootstrap menyediakan komponen-komponen seperti navbar, button, form, dan lain-lain yang sudah ter-style secara default, sehingga kita tidak perlu repot-repot menulis style CSS sendiri.
Bootstrap juga menyediakan grid system yang memudahkan kita dalam mengelola layout website. Grid system terdiri dari baris-baris yang dibagi menjadi 12 kolom, sehingga kita dapat dengan mudah membuat layout yang diinginkan.
Bootstrap juga memiliki resposive design, sehingga website yang dibuat dengan menggunakan Bootstrap akan terlihat baik di berbagai ukuran layar, mulai dari desktop hingga smartphone.
2. Tailwind
Tailwind CSS adalah sebuah framework CSS yang berfokus pada konfigurasi komponen visual dan tidak menyediakan pracetak (template) atau komponen UI pracetak seperti yang biasa disediakan oleh framework CSS lainnya.
Tailwind menyediakan sejumlah class CSS yang dapat Anda gunakan untuk mengatur tampilan elemen HTML, seperti warna, ukuran, spacing, dll. Dengan Tailwind, Anda dapat dengan mudah menyesuaikan tampilan situs web Anda tanpa perlu membuat class CSS sendiri.
Tailwind sangat cocok untuk pengembang yang ingin memiliki kontrol yang lebih besar atas tampilan situs web mereka dan tidak ingin terikat pada pracetak yang disediakan oleh framework CSS lainnya.
3. Foundation
Foundation adalah framework CSS (Cascading Style Sheets) yang dikembangkan oleh ZURB, sebuah perusahaan desain di Silicon Valley. Foundation memiliki lebih banyak opsi untuk mengatur layout website secara manual.
Perbedaan utama antara Foundation dengan framework CSS lainnya adalah penggunaannya. Foundation lebih cocok untuk proyek-proyek yang membutuhkan custom design, sedangkan framework seperti Bootstrap untuk proyek-proyek yang ingin menggunakan design yang sudah ada.
4. Materialize
Materialize adalah framework CSS (Cascading Style Sheets) yang didasarkan pada desain Material Design dari Google.
Materialize menawarkan beberapa kelebihan jika digunakan dalam pengembangan website. Salah satu kelebihan utama dari Materialize adalah desain yang diusungnya, yaitu Material Design dari Google. Material Design merupakan desain yang terlihat modern, bersih, dan mudah dipahami oleh pengguna.
Selain itu, Materialize juga memiliki dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami, sehingga kita dapat dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan website. Materialize juga memiliki komunitas yang aktif di forum dan media sosial, sehingga kita dapat bertanya atau meminta bantuan jika mengalami masalah dalam pengembangan website.
Materialize juga merupakan framework CSS yang ringan dan mudah diintegrasikan dengan framework JavaScript lainnya, seperti jQuery dan AngularJS. Hal ini memudahkan kita dalam mengembangkan website yang memiliki fitur interaktif.
Dengan semua kelebihan tersebut, menggunakan Materialize dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pengembangan website yang profesional, modern, dan responsif.
5. Bulma
Bulma adalah framework CSS (Cascading Style Sheets) yang dikembangkan berdasarkan desain modern dan minimalis. Salah satu kelebihan utama dari Bulma adalah penggunaannya yang sangat mudah. Bulma hanya menyediakan style CSS yang dibutuhkan, sehingga tidak membebani website dengan file CSS yang terlalu banyak.
Selain itu, Bulma juga sangat mudah untuk dipelajari, karena memiliki dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami.
6. Pure CSS
Pure CSS adalah sebuah CSS Module yang dapat dimanfaatkan untuk mendevelop sebuah website. Dalam framework ini, menyediakan berbagai elemen yang dapat kita manfaatkan seperti Layout responsive, Menu, Form, tombol, Grid Base, Tabel dll. Pure CSS adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Yahoo.
7. UIkit
UI Kit merupakan kumpulan grafik atau elemen yang dapat dipakai berulang untuk membantu designer dalam membangun UI untuk sebuah produk. UI Kit dapat berupa typhography, icons, button, color palette, checkbox, dll.
UIKit hadir sebagai framework CSS yang ringan dalam pengembangannya. Meski begitu, UIKit memiliki elemen maupun fitur yang tak kalah saing dengan framework unggul lain.
UIKit populer dengan deretan desainnya yang simpel, minimalis dan elegan. Anda bisa membuat interface dengan set ikon SVG, komponen yang lengkap, style yang modern, dan mudah dikustomisasi.
Bila menginginkan desain front-end yang lebih kompleks, UIKit menyediakan layout berbasis flexbox. Ini membuat hasil keseluruhan desain Anda akan nampak rapi meski hanya menggunakan HTML biasa.
8. Skeleton
CSS framework kesembilan ini memang berbeda dari kebanyakan framework lainnya. Skeleton merupakan framework CSS yang hanya memiliki 400 baris jenis kode.
Meskipun jumlahnya begitu sedikit, Anda bisa menciptakan desain kompleks dengan hasil yang responsif di segala perangkat. Anda bisa menemukan berbagai elemen yang juga ditemukan pada framework CSS pada umumnya. Misalnya, grid, tipografi, tombol, formulir, list, tabel, dan sebagainya.
Itulah sebabnya, Skeleton lebih sering digunakan developer saat mengerjakan proyek kecil dengan hasil maksimal. Skeleton juga bisa jadi pilihan bagi pemula yang ingin mempelajari framework CSS.
9. Spectre
Framework CSS Spectre adalah framework pendatang baru yang fungsinya untuk membuat website Responsive dan sudah mendukung mobile-friendly. Framework CSS Spectre ini di rancang dengan konsep tata letak flexbox, selain itu fitur-fitur yang ada pada framework CSS Spectre ini sebagai berikut Grids, Buttons, Forms, Menu, Breadcrumbs, Tooltips dan masih banyak lagi. Framework ini di buat oleh seorang yang bernama Yan Zhu.
Secara basis, framework ini berukuran cukup kecil. Bahkan ketika penulis melakukan uji coba dengan melakukan bundling menggunakan webpack bundler tanpa konfigurasi cssnano maupun autoprefixer pada sisi webpack, Spectre hanya berukuran kurang lebih 30KB untuk seluruh fitur asli dan experimental Spectre.
Masalah kualitas, Spectre bisa dikatakan cukup manis untuk dipakai pada website, dengan konfigurasi default Spectre. Secara instalasi juga terdapat banyak metode seperti framework CSS pada umumnya, dapat dilakukan dengan mendownload manual, pointing langsung ke CDN, instalasi dengan NPM atau Yarn, Bower, bahkan pembaca juga dapat melakukan Compiling sendiri untuk Spectre.
10. Min.css
Min, sesuai dengan namanya diklaim sebagai framework CSS paling minimalis di dunia. Dengan besar file kurang dari 1KB (995 bytes), min memiliki fitur yang cukup lengkap seperti sistem grid 12 kolom, style default untuk button, table, navbar, heading, message, dan ikon-ikon yang kompatibel dengan Android. Dokumentasi selengkapnya dapat dilihat di situs resmi min.
11. Picnic CSS
Picnic CSS merupakan framework CSS yang memiliki ukuran cukup mungil, kurang dari 10KB. Dengan ukuran yang mungil ini Picnic CSS masih memberikan tampilan yang sangat indah. Seperti framework-framework sebelumnya framework ini juga memiliki fitur modular yang memungkinkan kita memperoleh ukuran yang lebih kecil dari ukuran normalnya.
12. MUI
MUI adalah framework CSS ringan yang mengikuti pedoman Desain Material Google. Itu dirancang secara simpel agar cepat, kecil, dan ramah pengembang.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menyediakan kumpulan komponen dasar dan metode pembantu yang dapat digunakan pengembang untuk membangun situs yang cepat dan mudah digunakan. MUI membedakan dirinya dari framework CSS/JS lainnya dengan berfokus pada fitur-fitur berikut:
- CSS-namespace untuk memisahkan kerangka kerja dan markup aplikasi
- Ukuran muatan kecil
- Tidak ada ketergantungan eksternal
- Secara otomatis melampirkan penangan acara ke node DOM baru
- Pustaka JavaScript dapat dimuat secara asinkron
- Dukungan lintas platform (mis. Email HTML, Bereaksi, Komponen Web)
13. Kube
Kube adalah kerangka kerja web untuk pengembang dan desainer profesional. Kube dibangun dan dirancang untuk menyediakan kerangka kerja CSS yang paling fleksibel. Tidak seperti banyak kerangka kerja web lainnya, Kube sangat bagus untuk bootstrap super cepat dan untuk pengembangan web canggih yang terbukti di masa depan.
Kube adalah wireframe, kerangka untuk proyek Anda. Itu tidak memaksakan gaya desain atau keputusan kode; itu memang membutuhkan kefasihan dan kemahiran dengan teknologi HTML dan CSS terbaru.
14. Semantic UI
Ada lagi Semantic UI, salah satu framework CSS yang fokus kepada penggunaan human-friendly HTML. Human-friendly HTML memudahkan developer pemula membangun desain front-end kekinian.
Selain itu, framework ini juga kaya akan fitur dan elemen desain yang responsif. Ada 3000+ variabel tema dan 50.000+ komponen User Interface (UI) yang secara leluasa bisa Anda pakai dan kembangkan.
15. Milligram
Framework yang pertama adalah Milligram. Framework ini didesain khusus untuk meningkatkan performa dan produktivitas dengan property yang lebih sedikit untuk menghasilkan kode yang lebih apik. Beberapa peramban terbaru seperti Chrome, Firefox, IE, Opera, dan Safari secara resmi didukung oleh Milligram.
Meski tidak didesain secara khusus untuk mendukung peramban-peramban lama, beberapa versi masih dapat didukung oleh Milligram. Besar file yang hanya berukuran 2KB tidak membuat fitur Milligram dapat disepelekan. Tipografi, button, list, form, table, dan grid telah dimiliki oleh Milligram. Panduan menggunakan Milligram tersedia lewat dokumentasinya yang cukup lengkap. Penasaran? Langsung aja kunjungi milligram.github.io.