Interpreter – ketika kamu menulis sebuah kode program menggunakan bahasa tingkat tinggi, pada dasarnya mesin komputer masih belum mampu memahami setiap baris logika yang kamu sisipkan dalam kode program tersebut.
Bahasa tingkat tinggi mengandung frasa dalam bahasa inggris atau lainnya. Namun komputer hanya mengerti program yang ditulis dengan nilai 0 dan 1 dalam bentuk binary.
Oleh karena itu, kita perlu mengubah bahasa tingkat tinggi tersebut menjadi bahasa mesin dan hal tersebut dikerjakan oleh interpreter dan compiler. Pada kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas mengenai apa itu interpreter, fungsi dan contohnya. Untuk compiler, kamu dapat membaca lebih lengkap di pengertian compiler.
Apa Itu Interpreter?
Interpreter adalah perangkat lunak yang mampu mengeksekusi kode program lalu menerjemahkannya dalam bahasa mesin. Selanjutnya, mesin akan menjalankan perintah sesuai instruksi yang diberikan pada setiap baris dan bersamaan mengikuti logika yang ada pada kode tersebut.
Berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin dan proses penerjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut di eksekusi.
Pada bahasa pemrograman Java, interpreter yang digunakan adalah Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah di kompilasi menjadi Java bytecodes dapat di jalankan pada platform yang berbeda-beda.
Interpreter pada umumnya menggunakan salah satu strategi untuk menjalankan program sebagai berikut:
- Mengeksekusi kode sumber secara langsung
- Menerjemahkannya ke dalam serangkaian p-code kemudian mengeksekusinya
- Mengeksekusi kode yang telah dikompilasi sebelumnya oleh compiler yang merupakan bagian dari sistem penerjemahan
Contoh Interpreter
Ruby, PERL, Python, dan juga MATLAB merupakan beberapa contoh dari perangkat lunak penerjemah tipe 2. Kemudian untuk Java merupakan perangkat lunak kategori tipe 3. Meskipun demikian, di dalam beberapa kasus ternyata Java juga terkadang dikelompokkan sebagai software kategori tipe 2.
Salah satu bahasa pemrograman yang dapat di interpretasikan adalah javascript. Bayangkan kamu membuat program sederhana menggunakan javascript. Kemudian kamu membagi kode program tersebut ke teman kamu. Untuk menjalankan javascript tersebut, teman kamu setidaknya bisa menggunakan web browser untuk menjalankannya.
Web browser terdapat interpreter di dalamnya, sehingga berkas javascript tersebut bisa di interpretasikan secara langsung.
Selain interpreter, terdapat compiler yang memiliki fungsi yang hampir sama. Perbedaannya dapat kamu lihat compiler vs interpreter.