Apa itu Head and Shoulders Pattern?
Head and Shoulders pattern adalah pola grafik yang digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi pembalikan tren dari bullish (naik) menjadi bearish (turun). Pola ini terdiri dari tiga puncak, yaitu dua puncak di sisi kiri dan kanan dengan level yang hampir sama (disebut “bahu”) dan satu puncak di tengah yang lebih tinggi (disebut “kepala”).
Pola ini mengindikasikan bahwa awalnya harga naik (trend bullish) kemudian mencapai puncaknya pada puncak kepala, lalu turun kembali ke level bahu, kemudian naik kembali untuk membentuk puncak kepala yang lebih rendah dan turun lagi ke level bahu.
Setelah harga turun dari level bahu kedua, pola H&S dianggap lengkap dan harga diprediksi akan turun lebih jauh.
Trader dan analis menggunakan pola Head and Shoulders pattern untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar dari pasar serta mengantisipasi perubahan tren. Pola ini dianggap kuat ketika terjadi setelah tren naik yang kuat dan mungkin menandakan bahwa tren naik sudah mencapai puncaknya dan akan segera berubah menjadi tren turun.
Jenis-jenis Head and Shoulders Pattern
Ada beberapa jenis Head and Shoulders pattern yang dapat diidentifikasi dalam analisis teknikal, yaitu:
1. Classic Head and Shoulders Pattern


Classic Head and Shoulders pattern terdiri dari tiga puncak, dengan puncak tengah (kepala) yang lebih tinggi dari dua puncak lainnya (bahu). Puncak bahu terletak pada level yang hampir sama dan berada di sisi kiri dan kanan dari puncak kepala.
Pola ini mengindikasikan bahwa harga awalnya naik (trend bullish), mencapai puncak pada puncak kepala, kemudian turun kembali ke level bahu, naik kembali ke level kepala, dan akhirnya turun lagi dari level bahu kedua.
Ketika harga turun melewati level support yang dibentuk oleh level bahu, trader akan menganggap pola H&S terkonfirmasi dan tren bearish akan terjadi.
2. Inverse Head and Shoulders Pattern


Inverse Head and Shoulders pattern adalah kebalikan dari Classic H&S pattern. Pola ini terdiri dari tiga lembah, dengan lembah tengah (kepala) lebih rendah dari dua lembah lainnya (bahu). Lembah bahu terletak pada level yang hampir sama dan berada di sisi kiri dan kanan dari lembah kepala.
Pola ini mengindikasikan bahwa harga awalnya turun (trend bearish), mencapai titik terendah pada lembah kepala, kemudian naik kembali ke level bahu, turun kembali ke level kepala, dan akhirnya naik lagi dari level bahu kedua.
Ketika harga naik melewati level resistance yang dibentuk oleh level bahu, trader akan menganggap pola inverse H&S terkonfirmasi dan tren bullish akan terjadi.
3. Head and Shoulders Top


Head and Shoulders Top terbentuk di puncak tren naik dan mengindikasikan pembalikan tren ke arah bearish. Pola ini memiliki struktur yang sama dengan Classic H&S pattern, tetapi dalam konteks ini, puncak bahu di sisi kiri dan kanan akan lebih tinggi daripada puncak kepala.
Ketika harga turun melewati level support yang dibentuk oleh level bahu, trader akan menganggap pola H&S top terkonfirmasi dan tren bearish akan terjadi.
4. Head and Shoulders Bottom


Head and Shoulders Bottom terbentuk di dasar tren turun dan mengindikasikan pembalikan tren ke arah bullish. Pola ini juga memiliki struktur yang sama dengan Classic H&S pattern, tetapi dalam konteks ini, lembah bahu di sisi kiri dan kanan akan lebih rendah daripada lembah kepala.
Ketika harga naik melewati level resistance yang dibentuk oleh level bahu, trader akan menganggap pola H&S bottom terkonfirmasi dan tren bullish akan terjadi.
Masing-masing jenis pola H&S dapat mengindikasikan perubahan tren pasar yang berbeda-beda, tergantung pada konteks dan struktur pasar secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting bagi trader dan analis untuk memahami dan mengenali karakteristik dari setiap jenis pola H&S ini agar dapat memperoleh sinyal yang akurat dan tepat dalam mengambil keputusan perdagangan.
Kelebihan trading menggunakan pola head and shoulder
Head and Shoulders pattern adalah salah satu pola grafik yang sering digunakan dalam analisis teknikal dan trading. Berikut adalah beberapa kelebihan menggunakan pola Head and Shoulders dalam trading:
- Membantu mengidentifikasi pembalikan tren: Pola Head and Shoulders dapat membantu trader mengidentifikasi pembalikan tren pasar. Pola ini terdiri dari tiga puncak dengan puncak tengah lebih tinggi dari kedua puncak lainnya, dan terjadi di sekitar puncak ketiga. Pola ini mengindikasikan bahwa tren naik kemungkinan akan berbalik menjadi tren turun.
- Memberikan sinyal perdagangan yang potensial: Setelah pola Head and Shoulders terbentuk dan dikenali, trader dapat memperhatikan sinyal perdagangan yang potensial, yaitu dengan membuka posisi jual ketika harga turun di bawah neckline, dan menempatkan stop loss di atas puncak ketiga.
- Mudah dikenali: Pola Head and Shoulders adalah pola grafik yang mudah dikenali dan populer digunakan oleh trader. Karena pola ini sering terbentuk pada grafik harga, trader dapat mengidentifikasi pola ini dengan mudah dan cepat, sehingga membantu trader mengambil keputusan perdagangan dengan lebih efektif.
- Dapat digunakan di berbagai pasar: Pola Head and Shoulders tidak hanya berlaku untuk pasar saham, tetapi juga berlaku untuk pasar forex, komoditas, dan lain-lain. Oleh karena itu, pola ini dapat digunakan oleh trader di berbagai pasar dan instrumen keuangan.
- Banyak terdapat pada grafik: Pola Head and Shoulders dapat ditemukan pada banyak grafik harga, terutama pada grafik dengan jangka waktu yang lebih panjang. Oleh karena itu, trader dapat menggunakan pola ini sebagai alat analisis teknikal yang sering digunakan dalam trading.
Namun, trader juga harus ingat bahwa pola Head and Shoulders memiliki kelemahan dan risiko yang perlu diperhatikan dalam trading, seperti false signal atau sinyal palsu, dan ketidakpastian dalam menentukan target harga yang tepat.
Oleh karena itu, trader harus menggunakan pola ini dengan bijak dan memperhatikan faktor lain seperti sentimen pasar dan indikator teknikal.
Kekurangan trading menggunakan pola head and shoulder
Meskipun Head and Shoulders pattern dapat membantu dalam mengidentifikasi pembalikan tren pasar dan memberikan sinyal perdagangan yang potensial, namun seperti halnya metode analisis teknikal lainnya, pola ini juga memiliki kekurangan.
Berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan saat menggunakan pola Head and Shoulders dalam trading:
- Tidak selalu terjadi: Pola Head and Shoulders pattern tidak selalu terjadi pada setiap grafik harga. Ada kalanya pasar tidak membentuk pola yang jelas dan mudah dikenali. Oleh karena itu, trader harus bersabar dan menunggu konfirmasi pola sebelum memutuskan untuk membuka posisi.
- False signal: Seperti pola grafik lainnya, Head and Shoulders pattern juga dapat memberikan sinyal palsu atau false signal. Pola ini dapat terbentuk tetapi tidak diikuti oleh pembalikan tren yang seharusnya. Sebagai hasilnya, trader yang hanya mengandalkan pola Head and Shoulders saja mungkin mengalami kerugian jika mereka tidak memperhatikan faktor lain seperti indikator teknikal atau sentimen pasar.
- Sulit untuk mengukur target harga: Salah satu kekurangan dari pola Head and Shoulders adalah sulitnya menentukan target harga yang tepat. Meskipun pola ini memberikan petunjuk tentang di mana mungkin terjadi pembalikan tren, sulit untuk mengetahui seberapa jauh harga akan bergerak setelah pembalikan terjadi.
- Subjektivitas interpretasi: Pola Head and Shoulders pattern dapat memiliki banyak variasi dan dapat ditafsirkan dengan berbagai cara oleh berbagai trader. Interpretasi subjektif dari pola ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan perdagangan.
Oleh karena itu, trader harus memperhatikan kelemahan dan kelebihan dari pola Head and Shoulders pattern dan tidak mengandalkan pola ini sendiri dalam pengambilan keputusan perdagangan.
Sebagai gantinya, trader harus menggabungkan pola ini dengan alat analisis teknikal lainnya untuk meningkatkan keberhasilan perdagangan.
Kesimpulan
Pola Head and Shoulders merupakan pola grafik yang populer dan banyak digunakan oleh trader dalam analisis teknikal dan trading. Pola ini membantu trader mengidentifikasi pembalikan tren dan memberikan sinyal perdagangan potensial.
Pola ini mudah dikenali dan dapat digunakan di berbagai pasar dan instrumen keuangan. Namun, trader harus ingat bahwa pola ini memiliki kelemahan dan risiko, seperti false signal dan ketidakpastian dalam menentukan target harga yang tepat.
Oleh karena itu, trader harus menggunakan pola ini dengan bijak dan memperhatikan faktor lain seperti sentimen pasar dan indikator teknikal untuk mengambil keputusan perdagangan yang tepat.