Caraguna
  • Home
  • Investasi
  • Teknologi
  • Jaringan
  • Berita
  • Blogging
  • Property
No Result
View All Result
Caraguna
  • Home
  • Investasi
  • Teknologi
  • Jaringan
  • Berita
  • Blogging
  • Property
No Result
View All Result
Caraguna
No Result
View All Result
csrf

CSRF (Cross Site Request Forgery): Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Serangannya

Roziq by Roziq
March 16, 2023
in Internet, Website
0
Share on FacebookShare on Twitter

Jelaskan apa itu CSRF?

Cross-Site Request Forgery (CSRF) adalah serangan keamanan web di mana penyerang memanfaatkan identitas atau sesi yang sah dari pengguna untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan di situs web yang rentan.

Dalam serangan CSRF, penyerang mengirim permintaan yang terlihat sah kepada situs web yang rentan dari situs web yang berbeda yang dikunjungi oleh korban. Permintaan tersebut dapat berupa permintaan untuk mengubah kata sandi, mengirim pesan, melakukan transaksi keuangan, dan tindakan lainnya yang dilakukan oleh pengguna yang sah.

You might also like

Software Requirement Specifications

Software Requirement Specification (SRS): Pengertian dan Pentingnya dalam Proses Pengembangan

January 22, 2024
Web hosting dan cloud hosting

Perbedaan Antara Web Hosting dan Cloud Hosting

September 25, 2023

Contohnya, bayangkan korban sedang masuk ke situs web bank dan memiliki sesi yang valid. Sementara itu, penyerang yang telah mempersiapkan situs web palsu mengirimkan tautan phishing ke korban melalui email atau pesan instan.

Jika korban mengklik tautan tersebut, permintaan palsu akan dikirim dari situs web palsu ke situs web bank yang rentan dengan menggunakan sesi yang sah dari korban, dan penyerang dapat melakukan tindakan seperti transfer uang, mengubah kata sandi, dan sebagainya.

Untuk mencegah serangan CSRF, situs web dapat menggunakan teknik seperti penggunaan token CSRF yang berbeda untuk setiap permintaan, memeriksa referer header pada permintaan, dan menggunakan mekanisme otentikasi yang kuat.

Selain itu, pengguna dapat mengambil tindakan seperti tidak mengklik tautan yang mencurigakan dan selalu keluar dari situs web yang penting setelah digunakan.

Jenis-jenis Serangan CSRF

Berikut adalah beberapa jenis serangan CSRF (Cross-Site Request Forgery):

  1. GET-Based CSRF: Jenis serangan ini memanfaatkan permintaan HTTP GET. Penyerang menyiapkan tautan dengan parameter yang disertakan yang akan dikirim ke situs web korban. Ketika korban mengklik tautan, permintaan palsu akan dikirim ke situs web korban dengan menggunakan sesi yang sah dari korban.
  2. POST-Based CSRF: Jenis serangan ini memanfaatkan permintaan HTTP POST. Penyerang menyembunyikan permintaan POST yang akan dikirim ke situs web korban di dalam sebuah form yang tersembunyi pada situs web penyerang. Ketika korban mengunjungi situs web penyerang, form tersebut secara otomatis di-submit dan permintaan palsu dikirim ke situs web korban.
  3. Cookie-Based CSRF: Jenis serangan ini memanfaatkan cookie yang disimpan pada browser pengguna. Penyerang menyiapkan tautan phishing yang mengarahkan pengguna ke situs web penyerang. Setelah pengguna mengunjungi situs web penyerang, cookie yang disimpan pada browser akan digunakan untuk melakukan permintaan palsu ke situs web yang rentan.
  4. Referer-Based CSRF: Jenis serangan ini memanfaatkan header referer dalam permintaan HTTP. Penyerang menyiapkan tautan phishing yang mengarahkan pengguna ke situs web penyerang. Ketika pengguna mengklik tautan, permintaan palsu akan dikirim ke situs web korban dengan header referer yang dimanipulasi.

Untuk mencegah serangan CSRF, situs web dapat menggunakan teknik seperti penggunaan token CSRF yang berbeda untuk setiap permintaan, memeriksa referer header pada permintaan, dan menggunakan mekanisme otentikasi yang kuat.

Selain itu, pengguna dapat mengambil tindakan seperti tidak mengklik tautan yang mencurigakan dan selalu keluar dari situs web yang penting setelah digunakan.

Cara Kerja CSRF

Cara kerja dari CSRF (Cross-Site Request Forgery) adalah sebagai berikut:

  1. Penyerang mempersiapkan serangan: Penyerang membuat situs web palsu atau mengirimkan tautan phishing kepada korban yang mengarahkan mereka ke situs web penyerang. Di situs web penyerang, penyerang menyiapkan permintaan HTTP palsu yang akan dikirim ke situs web yang rentan.
  2. Korban mengunjungi situs web penyerang: Korban mengunjungi situs web penyerang dengan mengklik tautan phishing atau dengan cara lain yang memungkinkan mereka untuk mengunjungi situs web penyerang.
  3. Permintaan HTTP palsu dikirim: Setelah korban mengunjungi situs web penyerang, permintaan HTTP palsu secara otomatis dikirim ke situs web yang rentan. Permintaan HTTP palsu ini menggunakan sesi yang sah dari korban yang telah disimpan di browser mereka, sehingga terlihat seperti permintaan yang sah dari pengguna yang sah.
  4. Aksi yang tidak diinginkan dilakukan: Setelah situs web yang rentan menerima permintaan HTTP palsu, situs tersebut akan melakukan tindakan yang diminta oleh penyerang. Tindakan ini dapat berupa mengubah informasi pengguna, melakukan transaksi keuangan, atau tindakan lain yang diinginkan oleh penyerang.

Cara kerja CSRF memanfaatkan fakta bahwa browser akan secara otomatis mengirim cookie dan informasi otentikasi lainnya ke situs web yang rentan saat permintaan HTTP dikirim.

Oleh karena itu, penyerang dapat memanfaatkan informasi otentikasi tersebut untuk memanipulasi situs web yang rentan dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

Untuk mencegah serangan CSRF, situs web dapat menggunakan teknik-teknik seperti penggunaan token CSRF yang berbeda untuk setiap permintaan dan memeriksa referer header pada permintaan.

Cara Mencegah Serangan CSRF

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah serangan CSRF:

1. Menggunakan token CSRF

Situs web dapat menghasilkan token CSRF unik yang harus dimasukkan oleh pengguna dalam setiap permintaan yang dikirim ke server. Token ini dapat berupa nilai yang dihasilkan secara acak atau nilai hash dari data tertentu pada permintaan.

Setiap token hanya dapat digunakan satu kali dan harus diperbarui setelah setiap permintaan.

2. Memeriksa referer header

Server dapat memeriksa header referer dalam permintaan untuk memastikan bahwa permintaan tersebut berasal dari situs web yang sah. Namun, ini bukan metode yang sepenuhnya dapat diandalkan karena beberapa browser dapat menonaktifkan header referer.

3. Menggunakan mekanisme otentikasi yang kuat

Situs web dapat menggunakan mekanisme otentikasi yang lebih kuat, seperti autentikasi dua faktor atau autentikasi biometrik, untuk memperkuat keamanan situs web.

4. Menambahkan konfirmasi aksi

Situs web dapat menambahkan konfirmasi aksi, seperti mengirim email atau mengirimkan kode verifikasi, sebelum melakukan tindakan yang signifikan, seperti mengubah informasi pengguna atau melakukan transaksi keuangan.

5. Menggunakan cookie dengan flag HttpOnly

Situs web dapat mengatur cookie dengan flag HttpOnly, yang mencegah JavaScript untuk mengakses atau memanipulasi cookie melalui kode JavaScript pada halaman web.

6. Menambahkan captcha atau reCaptcha

Situs web dapat menambahkan captcha atau reCaptcha pada form atau halaman yang sensitif, sehingga hanya pengguna manusia yang dapat mengirimkan permintaan.

Dengan mengambil tindakan pencegahan ini, situs web dapat mengurangi risiko serangan CSRF dan meningkatkan keamanan situs web.

Namun, pengguna juga dapat membantu mencegah serangan CSRF dengan selalu logout dari situs web penting setelah digunakan dan menghindari mengklik tautan phishing atau tautan yang mencurigakan.

Kesimpulan

Cross-Site Request Forgery (CSRF) adalah serangan keamanan yang memanfaatkan otentikasi pengguna yang sah untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan di situs web yang rentan.

Serangan ini dapat memengaruhi integritas data dan keamanan pengguna. Ada beberapa cara untuk mencegah serangan CSRF, seperti penggunaan token CSRF, memeriksa header referer, penggunaan mekanisme otentikasi yang kuat, menambahkan konfirmasi aksi, menggunakan cookie dengan flag HttpOnly, dan menambahkan captcha atau reCaptcha.

Dengan menerapkan tindakan pencegahan ini, situs web dapat meningkatkan keamanan mereka dan melindungi pengguna mereka dari serangan CSRF.

Tags: csrf
Roziq

Roziq

Write for share about latest technology.

Related Stories

Software Requirement Specifications

Software Requirement Specification (SRS): Pengertian dan Pentingnya dalam Proses Pengembangan

by Roziq
January 22, 2024
0

Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SRS) merupakan panduan rinci yang mencakup rencana, keinginan, desain, dan standar untuk proyek pengembangan perangkat...

Web hosting dan cloud hosting

Perbedaan Antara Web Hosting dan Cloud Hosting

by Roziq
September 25, 2023
0

Dalam dunia digital yang semakin maju, hosting web menjadi salah satu aspek penting dalam membangun dan menjalankan situs web. Ada...

penyebab password bocor ke tangan hacker

Hati-hati, 3 Hal Ini Bisa Sebabkan Password Bocor ke Tangan Hacker

by Roziq
September 11, 2023
0

Di era digital saat ini, password menjadi hal yang penting untuk dijaga kerahasiaannya. Saat ini berbagai transaksi keuangan telah dilakukan...

firebase

Firebase Dynamic Links Tidak Lagi Didukung (Deprecated)

by Roziq
August 26, 2023
0

Lebih dari tujuh tahun yang lalu, Firebase Dynamic Links memasuki panggung digital dengan harapan membuat tautan lebih adaptif dan berdaya...

Next Post
data breach

Apa itu Data Breach? Ternyata Begini Cara Mengatasinya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Caraguna

Caraguna adalah sebuah situs yang menyediakan berbagai informasi seputar dunia teknologi informasi. Seperti penggunaan dari sebuah library, tools, hardware, software, dan lain-lain.

  • Teknologi
  • SEO
  • Sitemap
  • Resep Masakan
  • Contact Us

© 2025 Caraguna - Informasi Seputar Teknologi Informasi.

No Result
View All Result
  • Home
  • Teknologi
  • Komputer
  • Framework
  • Jaringan
  • Blogging
  • Investasi

© 2025 Caraguna - Informasi Seputar Teknologi Informasi.