Apa itu Spread?
Spread adalah selisih antara harga jual (ask) dan harga beli (bid) dari suatu aset yang diperdagangkan. Dalam konteks trading, spread mengacu pada biaya atau komisi yang dikenakan oleh broker atau penyedia likuiditas sebagai imbalan atas layanan mereka dalam menyediakan akses ke pasar.
Ketika seorang trader membuka posisi trading, ia akan membeli aset dengan harga ask dan menjual aset dengan harga bid. Oleh karena itu, spread mencerminkan perbedaan antara harga beli dan harga jual, dan mewakili biaya trading yang harus dibayar oleh trader.
Spread biasanya diukur dalam pips, yaitu unit pergerakan terkecil pada pasangan mata uang atau aset yang diperdagangkan. Spread bisa bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan likuiditas, dan bisa menjadi faktor penting dalam menentukan keuntungan atau kerugian dari trading.
Semakin besar spread, semakin sulit bagi trader untuk menghasilkan keuntungan, karena mereka harus menunggu harga bergerak lebih jauh sebelum mencapai titik impas. Oleh karena itu, banyak trader mencari broker dengan spread yang rendah untuk memaksimalkan potensi keuntungan mereka.
Jenis-jenis Spread
Ada beberapa jenis spread dalam trading, di antaranya:
1. Fixed Spread
Jenis spread ini memiliki nilai yang tetap atau tidak berubah sepanjang waktu, terlepas dari kondisi pasar atau volatilitas. Fixed spread biasanya diterapkan pada pasar dengan likuiditas yang tinggi dan stabil, seperti pada pasangan mata uang mayor.
Keuntungan dari fixed spread adalah trader bisa dengan mudah memperhitungkan biaya trading yang akan dikenakan oleh broker atau penyedia likuiditas. Namun, kekurangan dari fixed spread adalah jika terdapat volatilitas pasar yang tinggi, maka biaya trading tetap sama dan trader akan sulit untuk mengambil keuntungan pada pergerakan pasar yang besar.
2. Floating Spread
Jenis spread ini berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Floating spread biasanya digunakan pada pasar dengan volatilitas tinggi, seperti pada pasangan mata uang eksotis. Keuntungan dari floating spread adalah biaya trading dapat menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang bergejolak. Dengan demikian, trader dapat mengambil keuntungan pada pergerakan pasar yang besar.
Namun, kekurangan dari floating spread adalah biaya trading bisa menjadi tinggi ketika volatilitas pasar naik, dan dapat menyebabkan trader kehilangan sebagian besar profit yang telah dihasilkan.
3. Spread Variabel
Jenis spread ini berfluktuasi secara dinamis dalam kisaran tertentu. Spread variabel biasanya terjadi pada saat ada berita ekonomi atau peristiwa penting yang mempengaruhi pasar. Keuntungan dari spread variabel adalah trader bisa mengambil keuntungan dari pergerakan pasar yang besar, dan biaya trading bisa menjadi rendah pada saat pasar stabil.
Namun, kekurangan dari spread variabel adalah biaya trading bisa menjadi sangat tinggi pada saat terjadi volatilitas yang tinggi.
4. Spread Tetap dan Variabel
Jenis spread ini merupakan kombinasi antara fixed spread dan floating spread. Pada kondisi pasar normal, spread akan tetap sama, namun pada kondisi pasar yang bergejolak, spread akan berubah-ubah sesuai dengan volatilitas pasar.
Keuntungan dari jenis spread ini adalah biaya trading tetap stabil pada kondisi pasar normal dan bisa menyesuaikan diri pada kondisi pasar yang bergejolak. Namun, kekurangan dari jenis spread ini adalah biaya trading bisa lebih tinggi dibandingkan dengan fixed spread, terutama pada saat volatilitas pasar tinggi.
5. Spread Bid-Ask
Jenis spread ini terjadi ketika harga bid dan ask berbeda, dan merupakan perbedaan antara harga jual dan harga beli saat ini. Spread bid-ask bisa menjadi sangat tinggi pada saat pasar likuiditas rendah, seperti pada saat berita ekonomi dirilis.
Keuntungan dari spread bid-ask adalah trader bisa mengambil keuntungan dari pergerakan pasar yang besar, namun kekurangan dari spread bid-ask adalah biaya trading bisa menjadi sangat tinggi pada kondisi pasar yang tidak stabil.
6. Spread Komisi
Jenis spread ini adalah biaya trading yang dikenakan oleh broker sebagai biaya komisi atau fee atas layanan trading yang diberikan. Jenis spread komisi ini umumnya diterapkan pada pasar dengan likuiditas yang tinggi dan biasanya digunakan oleh trader profesional atau institusi yang melakukan trading dengan volume besar.
Keuntungan dari spread komisi adalah biaya trading bisa lebih rendah dibandingkan dengan jenis spread lainnya, terutama jika trader melakukan trading dengan volume besar. Namun, kekurangan dari spread komisi adalah trader harus membayar biaya komisi yang cukup tinggi, terutama jika trading dengan volume kecil.
Selain itu, trader harus memperhatikan besarnya komisi yang dikenakan oleh broker, karena bisa berbeda-beda tergantung pada broker yang digunakan.
7. Spread Zero
Jenis spread ini adalah spread yang bernilai nol atau sangat rendah. Spread zero biasanya diterapkan pada pasar dengan likuiditas yang sangat tinggi dan stabil, seperti pada pasangan mata uang mayor. Keuntungan dari spread zero adalah trader bisa mendapatkan biaya trading yang sangat rendah atau bahkan nol.
Namun, kekurangan dari spread zero adalah broker biasanya akan memberikan batasan pada strategi trading yang dapat digunakan oleh trader, serta biaya komisi yang dikenakan bisa lebih tinggi dibandingkan dengan jenis spread lainnya.
Cara Mengukur Spread
Ada beberapa cara untuk mengukur spread pada pasar finansial, di antaranya:
1. Pips
Pips merupakan satuan pergerakan harga terkecil pada pasar finansial, dan biasanya digunakan untuk mengukur perbedaan antara harga bid dan ask. Dalam mata uang mayor, spread biasanya diukur dalam satuan pip.
Sebagai contoh, jika pasangan mata uang EUR/USD memiliki harga bid 1.2000 dan harga ask 1.2005, maka spread pada pasangan mata uang tersebut adalah 5 pip.
2. Persentase
Spread juga dapat diukur dalam bentuk persentase, dengan cara menghitung perbandingan antara spread dengan harga bid atau ask. Sebagai contoh, jika pasangan mata uang EUR/USD memiliki harga bid 1.2000 dan harga ask 1.2005, maka spread pada pasangan mata uang tersebut adalah 0,04% dari harga bid atau 0,03% dari harga ask.
3. Satuan mata uang
Spread juga dapat diukur dalam satuan mata uang tertentu. Sebagai contoh, jika pasangan mata uang EUR/USD memiliki harga bid 1.2000 dan harga ask 1.2005, maka spread pada pasangan mata uang tersebut adalah 5 USD per 1 lot.
Pada umumnya, cara mengukur spread tergantung pada instrumen trading yang digunakan, serta kebijakan broker atau penyedia likuiditas yang digunakan oleh trader.
Trader sebaiknya memperhatikan cara pengukuran spread yang digunakan oleh broker atau penyedia likuiditas, sehingga dapat memperhitungkan biaya trading dengan lebih akurat.
Kesimpulan
Spread adalah selisih antara harga bid dan ask yang merupakan biaya transaksi pada pasar finansial. Spread dapat diukur dengan beberapa cara, seperti dalam satuan pip, persentase, atau satuan mata uang tertentu.
Trader perlu memperhitungkan spread sebagai salah satu faktor biaya trading dan memilih broker atau penyedia likuiditas dengan spread yang kompetitif. Perbedaan antara spread tetap dan spread mengambang juga perlu dipahami oleh trader untuk mengelola risiko trading dengan lebih baik.