Caraguna
  • Home
  • Investasi
  • Teknologi
  • Jaringan
  • Berita
  • Blogging
  • Property
No Result
View All Result
Caraguna
  • Home
  • Investasi
  • Teknologi
  • Jaringan
  • Berita
  • Blogging
  • Property
No Result
View All Result
Caraguna
No Result
View All Result
product backlog

Apa itu Product Backlog? Gimana Ciri-ciri Product Backlog yang Baik?

Bauroziq by Bauroziq
November 24, 2022
in Bisnis, Framework, Pekerjaan
0
Share on FacebookShare on Twitter

Product Backlog – Penerapan product backlog merupakan bagian penting untuk di pahami bagi seseorang yang tengah berkarir di bidang pengembangan produk. Product backlog mampu menjadi kunci yang dapat membuat pekerjaan tim tetap terarah, kolaboratif, dan bergerak cepat. Semua ciri-ciri itu erat kaitannya dengan konsep kerja yang disebut Agile.

Tanpa adanya product backlog yang tepat, tujuan pengembangan produk akan sulit tercapai. Semua stakeholder, terutama product owner memiliki pemahaman yang cukup agar dapat memaksimalkan nilai bisnis secara efektif.

You might also like

video call zegocloud

Video Call: Membuat Aplikasi Video Call Flutter dengan Zegocloud

April 25, 2023
user generated content

UGC (User Generated Content): Apa itu? Salah Satu Cara Tingkatkan Bisnismu

March 18, 2023

Lalu, bagaimanakah cara membuat product backlog yang baik? pada kesempatan kali ini Caraguna akan membahas lebih jau tentang product backlog hingga tuntas.

Apa itu Product Backlog?

Product Backlog pada dasarnya adalah suatu daftar. Daftar tersebut memiliki apa saja yang memang harus dilakukan untuk suatu produk. Terdapat urutan dari paling atas (prioritas) dan yang paling bawah.

Daftar urutan tersebut dibuat bukan tanpa rencana. Didalanya menunjukkan skala prioritas tertentu. Contohnya, adri urutan pertama terdapat pekerjaan dalam memperkuat keamanan suatu aplikasi.

Selanjutnya pada urutan kedua terdapat pekerjaan membangun fitur baru. Daftar tersebut terus berlanjut tanpa batasan tertentu.

Seseorang yang bertanggung jawab atas product backlog pada suatu perusahaan biasa disebut dengan product owner. Mereka bertugas dalam mengurus konten, ketersediaan, dan juga urutan prioritas dari product backlog.

Berapa total ideal untuk product backlog?

Product backlog juga akan pernah ada habisnya. Karena, proses pengembangan produk harus dilakukan secara terus menerus tanpa henti.

Selama masih ada produk, maka product backlog juga akan terus ada dan akan terus disesuaikan dengan kebutuhan. Sehingga, bisa kita simpulkan bahwa product backlog adalah to-do-list yang memiliki isi lebih spesifik, dan juga dibuat hanya demi kebutuhan produk saja.

Jenis atau Ciri-ciri Product Backlog yang Baik atau Ideal

Seperti yang kita ketahui bahwa product backlog tidak bisa kita buat sembarangan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Detailed Appropriately

Hal pertama yang harus kamu perhatikan untuk membuat product backlog yang baik adalah pemberian uraian yang begitu tepat. Artinya, tidak seluruhnya didalami, dibahas, dan juga ditulis secara detail.

Perlu digaris bawahi bahwa ada banyak yang mengantri di product backlog. Idealnya, pekerjaan dengan tingkat yang paling penting harus berada di paling atas. Hal tersebut harus dituliskan rinciannya secara lengkap.

2. Emergent

Seperti yang sudah Caraguna jelaskan sebelumnya bahwa selama produk masih ada, maka product backlog pun akan terus berjalan. Hal ini juga adalah salah satu ciri dari product backlog yang baik.

Jadi, selama produk masih ada, maka ia akan terus selalu diperbarui. Pekerjaan pun kerap kali keluar dan masuk dari hal tersebut.

3. Estimated

Ciri selanjutnya dari product backlog yang baik adalah estimated. Karakteristik ini terlihat mirip seperti yang ada pada poin pertama. Estimated dalam hal ini adalah beban kerja dan juga durasi yang sudah diperhitungkan.

Posisi yang paling atas mampu menunjukkan keterangan waktu yang lebih jelas, seperti dua minggu. Sementara itu, posisi “lama”, “singkat”, “menengah”, dan lain-lain harus berada di posisi selanjutnya.

4. Prioritized

Ciri yang terakhir adalah disusun dengan berdasarkan skala prioritas. Bila tim tengah sedang mengerjakan apa yang berada pada posisi atas, maka yang berada pada posisi bawah tidak harus dipikirkan saat ini. Posisi bawah harus akan dipikirkan, dikaji, dan ditambahkan detail tertentu setelah apa yang ada pada prioritas tinggi sudah selesai.

Perbedaan Sprint Backlog dan Increment

Sprint backlog memiliki bentuk daftar yang mempunyai alur maju. Mulai dari daftar pekerjaan yang memang harus dikerjakan sampai dengan daftar pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh setiap anggota tim.

Setiap anggota tim akan diatur agar bisa mengerjakan berbagai bagian yang sudah ada di dalam daftar sprint backlog.

Dengan adanya sprint backlog, maka setiap anggota tim dan juga pihak yang terkait mampu melihat setiap perkembangan tugasnya.

Jadi, setiap manajer bisa melihat tugas apa saja yang memang belum selesai, tugas yang saat itu sedang dikerjakan, dan juga tugas apa saja yang memang sudah selesai.

Design Sprint dan Prosesnya

Design sprint didapatkan dari proses yang umumnya disebut dengan sprint planning dan hasil dari sebuah proses yang disebut dengan print planning.

Design sprint sendiri pada dasarnya memiliki tujuan sprint, tugas yang harus dikerjakan, dan juga tujuan yang memang belum tercapai.

  • Understand, Pembuatan design sprint dapat diawali dengan proses yang memahami keperluan dan juga permintaan dari pihak klien. Kebutuhan dan juga permintaan ini nantinya akan menjadi basis design sprint yang sudah dibuat.
  • Diverge, Proses selanjutnya yang harus dilakukan bila semua anggota tim sudah memahami kebutuhan dan juga permintaan yang diinginkan oleh klien adalah mengembangkan berbagai solusi yang mampu menjawab keperluan dan permintaan tersebut.
  • Decide, Dalam proses sebelumnya, pasti akan ada banyak solusi yang ditemukan. Nah, dalam tahapan kali ini, tim akan memilih satu dari sekian banyak solusi terbaik agar bisa dikembangkan lebih lanjut.
  • Prototype, Ide yang sebelumnya sudah dipilih dan dikembangkan lebih lanjut akan menjadi prototype produk yang diharapkan mampu memenuhi keperluan dan juga permintaan klien.
  • Validate, Proses terakhir yang harus dilakukan adalah proses uji coba. Proses ini akan dicoba langsung oleh klien itu sendiri. Setelah proses ini sudah dilakukan, maka artinya seluruh bagian dari sprint backlog sudah terpenuhi dengan baik.

Istilah Lain dalam Product Backlog

Terdapat istilah lain dalam product backlog, seperti SCRUM, Agile, dan Kanban. Berikut ini penjelasan singkat yang perlu kamu ketahui.

  • Scrum, kerangka kerja yang dibuat untuk membantu tim produksi bekerja sama. Scrum mendorong tim untuk belajar melalui pengalaman, mengatur diri, dan menghadapi permasalahan dalam mengembangkan suatu produk. Dalam proses pengembangan produk perangkat lunak, tim pengembang memakai Scrum sebagai manajemen proyek dan penyusunan pekerjaan yang akan dikelola.
  • Agile, adalah suatu metode atau pola pikir yang dipakai untuk penyelesaian masalah dengan sifat fleksibel terhadap perkembangan. Metode agile inilah yang nantinya diterapkan lewat Scrum. Agile mencakup adanya rencana, eksekusi, dan perubahan yang mungkin terjadi dalam suatu hal termasuk dalam proses produksi atau pengembangan. Melalui metode inilah product backlog dikerjakan dengan skala prioritas dari periode ke periode.
  • Kanban, berbeda dengan kedua istilah di atas, Kanban berasal dari istilah Jepang yang berarti “papan penanda”. Istilah ini dicetuskan oleh Taiichi Ohno dari Toyota pada 1953. Istilah ini lantas menjadi ide operasi dari kontrol produksi Toyota saat itu. Mulanya, sistem Kanban dilakukan dengan sistem sinyal pengisian stok produksi secara sederhana lewat kotak-kotak kosong.

Tags: backlogproductbacklog
Bauroziq

Bauroziq

Write for share about latest technology.

Related Stories

video call zegocloud

Video Call: Membuat Aplikasi Video Call Flutter dengan Zegocloud

by Bauroziq
April 25, 2023
0

Video call telah menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Video call adalah salah satu fitur yang...

user generated content

UGC (User Generated Content): Apa itu? Salah Satu Cara Tingkatkan Bisnismu

by Bauroziq
March 18, 2023
0

Apa itu User Generated Content (UGC)? User Generated Content (UGC) merujuk pada konten yang dibuat oleh pengguna dalam platform atau...

customer journey

Customer Journey: Apa itu? Kenali Proses dan Manfaatnya untuk Bisnis Kamu

by Bauroziq
March 10, 2023
0

Sebuah bisnis yang sukses selalu memprioritaskan kepuasan pelanggan. Salah satu konsep yang penting bagi bisnis untuk bertahan dalam persaingan yang...

secret selling

Apa itu Secret Selling dalam Dunia Agent Property

by Bauroziq
March 10, 2023
0

Anda mungkin belum pernah mendengar istilah secret selling dalam bisnis properti, tetapi praktik ini sebenarnya sudah cukup lama berlangsung. Dalam...

Next Post
Dark Web

Bahaya, Kenali Apa itu Dark Web? Berikut Fakta-fakta Menarik Dark Web

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Caraguna

Caraguna adalah sebuah situs yang menyediakan berbagai informasi seputar dunia teknologi informasi. Seperti penggunaan dari sebuah library, tools, hardware, software, dan lain-lain.

  • Teknologi
  • SEO
  • Jaringan
  • Resep Masakan
  • Sitemap
  • Contact Us

© 2023 Caraguna - Informasi Seputar Teknologi Informasi.

No Result
View All Result
  • Home
  • Teknologi
  • Komputer
  • Framework
  • Jaringan
  • Blogging
  • Investasi

© 2023 Caraguna - Informasi Seputar Teknologi Informasi.