Apa itu Kali Linux
Kali Linux adalah sistem operasi yang didasarkan pada distribusi Linux Debian yang didesain khusus untuk tujuan pentest (penetration testing) dan keamanan informasi.
Ini mencakup berbagai alat dan utilitas yang digunakan untuk mengevaluasi keamanan jaringan dan sistem, seperti Nmap untuk skannning jaringan, Wireshark untuk analisis paket jaringan, Aircrack-ng untuk cracking password wifi, dan Metasploit Framework untuk exploit development dan pengelolaan. Kali Linux juga menyertakan banyak alat lain seperti sqlmap, john the ripper dll.
Kali Linux juga menyediakan antarmuka grafis yang mudah digunakan dan dapat digunakan sebagai sistem operasi harian, meskipun itu tidak dioptimalkan untuk itu.
Kali Linux juga menyediakan tiga mode boot yaitu GUI, Text dan Live. Kali Linux juga dapat diinstal pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, dan dapat digunakan dalam mode wajah atau mode tersembunyi.
Kali Linux juga menyediakan pembaruan dan pemeliharaan yang mudah dan cepat.
Sekali lagi, Kali Linux adalah distribusi Linux yang khusus ditujukan untuk keamanan jaringan dan pentest yang menyediakan berbagai alat dan utilitas yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keamanan jaringan dan sistem.
Sejarah Kali Linux
Sejarah Kali Linux dimulai pada tahun 2011, ketika tim Offensive Security, yang juga dikenal sebagai BackTrack Linux, merilis BackTrack 5 R1. BackTrack adalah distribusi Linux yang didesain khusus untuk pentest dan keamanan informasi, dan itu menjadi sangat populer di kalangan profesional keamanan jaringan dan pentester.
Namun, pada tahun 2013, tim Offensive Security memutuskan untuk menghentikan pengembangan BackTrack dan mengeluarkan Kali Linux sebagai penggantinya.
Kali Linux dikembangkan dari BackTrack, namun dengan beberapa perubahan dan peningkatan. Kali Linux mengadopsi basis Debian dan menambahkan banyak alat dan utilitas baru yang tidak tersedia di BackTrack.
Kali Linux juga memiliki antarmuka grafis yang lebih baik dan mudah digunakan dibandingkan BackTrack. Kali Linux dirilis pertama kali pada bulan Maret 2013 dan sejak saat itu, telah menjadi distribusi Linux yang paling populer untuk pentest dan keamanan informasi.
Kali Linux juga diperbarui secara berkala dengan perbaikan bug dan tambahan fitur baru.
Kelebihan Kali Linux
Kali Linux memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya sangat populer di kalangan profesional keamanan jaringan dan pentester, diantaranya:
- Koleksi tools yang luas: Kali Linux menyertakan berbagai tools dan utilitas yang digunakan dalam pentest dan keamanan informasi, seperti Nmap, Wireshark, Aircrack-ng, Metasploit Framework, dan banyak lagi.
- Antarmuka grafis yang mudah digunakan: Kali Linux menyediakan antarmuka grafis yang mudah digunakan, yang membuatnya lebih mudah digunakan oleh pengguna yang tidak terbiasa dengan perintah terminal.
- Kompatibilitas hardware yang baik: Kali Linux dapat diinstal pada berbagai jenis perangkat, termasuk desktop, laptop, dan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
- Kemudahan pembaruan dan pemeliharaan: Kali Linux menyediakan pembaruan dan pemeliharaan yang mudah dan cepat, yang memastikan bahwa alat dan utilitas yang tersedia selalu up-to-date dan dapat diandalkan.
- Kemudahan dalam customisasi: kali Linux memungkinkan Anda untuk menyesuaikan sistem operasi sesuai dengan kebutuhan Anda, termasuk menambahkan atau menghapus alat, mengubah konfigurasi, dll
- Dapat digunakan dalam mode Live: Kali Linux dapat digunakan dalam mode Live, yang memungkinkan Anda menjalankan sistem operasi tanpa menginstalnya pada perangkat keras, sehingga Anda dapat mengevaluasi sistem tanpa membuat perubahan pada sistem yang diuji.
- Mode Tersembunyi: Kali Linux juga dapat diinstal pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, dan dapat digunakan dalam mode wajah atau mode tersembunyi.
- Tersedia dalam berbagai bahasa: Kali Linux tersedia dalam berbagai bahasa, sehingga mudah digunakan oleh pengguna dari berbagai negara.
Kelemahan Kali Linux
Sama seperti sistem operasi lainnya, Kali Linux juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
- Fokus pada keamanan: Kali Linux didesain khusus untuk pentest dan keamanan informasi, sehingga mungkin kurang cocok untuk digunakan sebagai sistem operasi harian.
- Memerlukan keterampilan teknis: Karena Kali Linux didesain khusus untuk pentest dan keamanan informasi, pengguna harus memiliki keterampilan teknis yang cukup untuk menggunakan alat dan utilitas yang tersedia.
- Kebutuhan hardware yang tinggi: Karena Kali Linux menyertakan banyak alat dan utilitas yang menyita sumber daya sistem, sistem harus memiliki spesifikasi hardware yang cukup untuk menjalankannya dengan baik.
- Potensi risiko: Karena Kali Linux digunakan untuk pentest dan keamanan informasi, pengguna harus berhati-hati ketika menjalankan alat dan utilitas yang tersedia, karena mereka dapat membahayakan sistem jika digunakan dengan tidak benar.
- Resiko legal: Beberapa alat dan utilitas yang tersedia dalam Kali Linux dapat digunakan untuk melakukan aktivitas ilegal, seperti cracking password wifi atau hacking website. Pengguna harus memahami hukum yang berlaku di negara mereka dan tidak melakukan aktivitas ilegal.
- Kurang stabil: Kali Linux merupakan distribusi Linux yang cepat berkembang, sehingga mungkin ada masalah stabil dan bug yang belum diperbaiki.
- Kurangnya Dokumentasi: Dokumentasi untuk beberapa alat yang tersedia dalam Kali Linux mungkin kurang lengkap dan terperinci, sehingga memerlukan pengetahuan teknis yang lebih tinggi untuk menggunakannya.