Apa itu Docker – pada masa sekarang ini, perkembangan dunia teknologi cloud sudah semakin canggih. Bahkan, pengembangan aplikasi (software), game, maupun IoT sudah memanfaatkan teknologi cloud computing. Pengembang dapat melakukan proses pengembangan dengan cepat seperti perancangan, pengembangan, dan distribusi hasil produk dengan mudah karena sudah banyak tools yang tersedia sesuai kebutuhan baik secara gratis maupun berbayar.
Untuk menjalankan sebuah aplikasi, tentunya membutuhkan beberapa komponen seperti sistem operasi, storage, server, dan database yang biasanya dikemas dalam satu mesin virtual (virtual machine). Agar mempermudah berbagai konfigurasi, maka dibuatlah sebuah Container yang dapat menyimpan sebuah program dan semua yang saling bersangkutan. Container diciptakan dengan ukuran yang lebih kecil (lightweight platform) yang mampu membuat aplikasi berjalan lebih cepat dan efisien. Salah satu manajemen tools Container ini adalah Docker.
Apa itu Docker?
Docker adalah sebuah platform gratis (open source) yang dapat digunakan oleh developer maupun administrator untuk membangun, mengemas, serta menjalankan berbagai aplikasi dalam lokasi manapun sebagai sebuah Container yang bersifat ringan. Dengan kata lain, Docker membantu anda dengan menyediakan cara standar untuk menjalankan kode. Docker hampir sama dengan mesin virtual dimana memvirtualisasi perangkat keras server, Docker diinstall disetiap server dan memberikan perintah sederhana yang dapat anda gunakan untuk membuat, memulai, dan menghentikan Container.
Docker mulai diperkenalkan pertama kali pada tahun 2013 di acara PyCin US oleh Solomon Hykes. Solomon Hykes membantu dalam menemukan bisnis Docker yang berupaya untuk membuat sebuah wadah menjadi lebih mudah untuk digunakan. Saat pertama kali diperkenalkan, Docker sempat menarik perhatian para developer karena merupakan sebuah penemuan baru yang bisa sangat bermanfaat untuk digunakan. Akhirnya docker rilis secara resmi pada bulan juni 2014.
Kelebihan Menggunakan Docker
Docker memiliki beberapa manfaat atau kelebihan yang membuatnya menjadi sangat populer hingga saat ini. Kelebihan tersebut antara lain,
1. Konfigurasi yang sederhana
Konfigurasi yang diterapkan oleh docker cukup sederhana dan bisa kamu sesuaikan dengan kebuuthan aplikasi yang sedang akan dikembangkan. Hanya dengan menentukan beberapa kode saja, docker akan membuat lingkungan sendiri yang dibedakan dengan lingkungan server utama.
Docker ini hampir sama dengan mesin virtual, hanya saja tidak menggunakan overhead. Hal ini bisa Anda gunakan untuk menempatkan lingkungan serta konfigurasi menuju kode juga menyebarkannya. Adanya konfigurasi yang sama bisa digunakan juga dalam banyak lingkungan, dengan memisahkan kebutuhan infrastruktur pada lingkungan aplikasi tersebut.
2. Keamanan
Docker memiliki tingkat keamanan yang bagus. Docker mampu memastikan aplikasi yang sedang berjalan tidak dapat mempengaruhi Container dan memberikan kontrol penuh atas manajemen dan arus traffic. Selain itu, pengamanan yang dilakukan oleh docker yaitu dengan mengatur OS host mount point dengan red-only yang tidak akan mengubah konfigurasi apapun kecuali ada yang memiliki akses penuh.
3. Multi-tenance
Multi-tenance digunakan untuk menghindari penulisan ulang pada aplikasi utama. Misalnya, saat perusahaan mengembangkan salah satunya program multi-tenance dalam pengaplikasian IoT (internet of things). Pada umumnya, proses yang ada didalamnya semakin rumit dalam hal basis kode dan dilakukan secara manual yang pastinya akan menyita banyak waktu. Maka dari itu, dalam hal ini docker sangatlah disarankan.
4. Platform multi-cloud
Docker dapat dijalankan di beberapa platform cloud sehingga membuat docker menjadi lebih fleksibel. Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab mengapa banyak perusahaan lebih tertarik untuk mengadopsinya. Dengan docker yang bisa dijalankan melalui beberapa platform, memungkinkan pengguna nya untuk memporting aplikasi antar lingkungan secara mudah.
5. Mampu melakukan konsolidasi di server
Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh aplikasi isolasi docker adalah mampu menggabungkan banyak server sehingga dapat menghemat banyak pengeluaran. Namun, tidak adanya memori yang berasal dari OS serta kemampuan memori yang tidak tersedia di semua instance. Adanya Docker member konsolidasi server yang lebih padat dibandingkan apa yang bisa dilakukan di mesin virtual.
6. Manajemen Pipeline Kode
Docker dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengelola code pipeline sehingga mempermudah pengembangan terhadap kode, penyaluran pada pipa, sampai, menyediakan berbagai lingkungan yang lebih konsisten dalam aplikasi pengembangan hingga ke tahap produksi.
7. Mampu melakukan pengujian dan distribusi aplikasi secara terus-menerus
Docker memiliki flesibilitas dimana dapat berjalan pada segala macam sistem operasi sehingga aplikasi yang menggunakan docker dapat dilakukan pengujian dengan lebih mudah. Dengan demikian, tidak perlu mempersiapkan konfigurasi yang membutuhkan waktu yang sangat lama.
8. Debugging
Docker dapat digunakan untuk debugging, misalnya ketika penggunaan kasus flu7.com sedang dijalankan dengan container jenis docker, ketika proses pengembangannya mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh perusahaan kode lantaran dengan keadaan error dari UI serta file Function PHP. Dalam hal ini, setiap pengembang hanya perlu waktu satu menit dalam melakukan debug di sanbox.
Kapan menggunakan docker?
Dilansir dari laman resmi AWS Amazon, Anda dapat menggunakan kontainer Docker sebagai blok penyusun inti yang menciptakan aplikasi dan platform modern. Docker mempermudah pembuatan dan menjalankan arsitektur layanan mikro terdistribusi, menerapkan kode Anda dengan pipeline integrasi dan pengiriman berkelanjutan yang terstandardisasi, membangun sistem pemrosesan data dengan skalabilitas yang tinggi, dan membuat platform yang sepenuhnya dikelola untuk pengembang Anda.
- Layanan Mikro, yaitu membangun dan menskalakan arsitektur aplikasi terdistribusi dengan memanfaatkan penerapan kode standar menggunakan kontainer Docker.
- Integrasi dan pengiriman berkelanjutan, mempercepat pengiriman aplikasi dengan menstandardisasi lingkungan dan menghapus konflik antara tumpukan dan versi bahasa.
- Pengolahan data, menyediakan pengolahan data besar sebagai layanan. Mengemas paket data dan analisis ke kontainer portabel yang dapat dijalankan oleh pengguna non-teknis.
- Container sebagai layanan, membuat dan mengirimkan aplikasi terdistribusi dengan konten dan infrastruktur yang dikelola dan dijamin IT.
Kesimpulan
Docker merupakan sebuah platform gratis (open source) yang dapat anda gunakan untuk membangun, mengemas, serta menjalankan berbagai aplikasi dalam lokasi manapun sebagai sebuah Container yang bersifat ringan. Docker dapat membuat efektifitas waktu karena dapat menghilangkan proses konfigurasi yang sesuai dengan programnya. Aplikasi yang di paketkan dan seluruh kebutuhan juga pendukungnya akan dipastikan berjalan lancar tanpa kuatir di segala kondisi lingkungan apapun juga.
Itulah yang dapat caraguna share pada artikel kali ini tentang apa itu docker. Semoga dapat bermanfaat, jika ada yang ingin didiskusikan atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan komen pada kolom komentar dibawah, terimakasih.
Comments 1