Domain Propagation – Apakah kamu pernah membeli sebuah domain? pernahkah kamu mengalami masalah dimana domain yang baru kamu beli tidak dapat diakses? Padahal layanan hosting maupun domain sudah aktif dan terdaftar. Tenang dan jangan panik, hal tersebut bisa disebabkan oleh propagasi DNS (Domain Name System).
Buat kamu yang belum tahu apa itu DNS, Singkatnya DNS adalah sistem yang digunakan untuk mengubah alamat IP website kamu dari yang berbentuk angka 192.168.1.1 menjadi sebuah text atau kata yang mudah dibaca, contoh caraguna.com, google.com, dan lain sebagainya.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu Domain Propagation, penyebab propagasi membutuhkan waktu lama, dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa itu Propagasi DNS (Domain Propagation)
Propagasi DNS adalah sebuah informasi yang menyangkut letak suatu domain yang tercatat pada tabel DNS (Domain Name System) atau nama server. Proses pencatatan tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama hingga 24 jam untuk mengupdate DNS ke server saat kamu membeli domain baru.
Selama proses propagasi berjalan, kamu dan pengunjung tidak akan dapat mengakses website tersebut. Bahkan, jika website kamu merupakan migrasi dari server lain, akses menuju website tersebut kemungkinan juga tidak dapat dilakukan pada saat proses propagasi DNS.
Permintaan DNS diteruskan secara rekursif dan dicari dari resolver yang digunakan secara lokal ke server nama otoritatif sesuai permintaan, lalu di cache untuk mempercepat permintaan pencarian mendatang.
Penyebab Propagasi DNS Memakan Waktu Lama
Seperti yang disebutkan sebelumnya, propagasi mampu memakan waktu lebih dari 24 jam tergantung pada pengaturan TTL record server layanan hosting kamu. Masalah utama mengapa propagasi DNS dapat memakan waktu yang cukup lama antara lain:
1. DNS Cache – The Time to Live (TTL)
DNS Cache – The Time to Live (TTL) adalah durasi dimana data DNS di izinkan untuk tersimpan di cache perangkat lokal atau resolver DNS.
Ketika durasi ini berakhir, perangkat atau server lokal menghapus informasi DNS yang ada dan melakukan pencarian DNS lain untuk mengambil informasi baru. Pengaturan TTL yang lebih tinggi sering kali dapat menyebabkan penundaan dalam propagasi DNS.
2. ISP (Internet Service Provider)
Penyedia layanan internet – ISP kamu juga menyimpan hasil DNS, yang memungkinkan banyak pengguna mengakses situs lebih cepat.
Untuk setiap situs web yang diminta, mereka akan meminta server DNS yang bertanggung jawab hanya sekali tetapi mengembalikan hasil yang sama untuk banyak pengguna.
Beberapa ISP juga mengabaikan aturan TTL, menyimpan catatan DNS yang di-cache meskipun TTL telah kadaluarsa. Ini dapat membuat propagasi DNS memakan waktu lebih lama dari yang seharusnya.
3. Server DNS Lain
Kamu mungkin tidak menggunakan server DNS ISP kamu, jika ini masalahnya, maka masalah yang sama yang mungkin menyebabkan penundaan masih dapat berlaku.
4. Registrar Domain Name
Saat mengubah hosting web atau penyedia DNS untuk domain kamu, seringkali juga diperlukan untuk memperbarui server nama otoritatif kamu.
Perubahan ini perlu tercermin dalam server nama TLD yang sesuai untuk nama domain kamu. Misalnya, jika kamu ingin mengubah catatan NS untuk example.com, maka server nama TLD.com juga perlu diperbarui yang dapat menyebabkan penundaan dalam propagasi DNS.
5. Perubahan Informasi WHOIS
WHOIS adalah tool yang digunakan dalam mengetahui identitas pemilik domain. Antara lain seperti nama, lamat, nomor telepon, email, dan kontak yang bisa dihubungi.
Jadi, ketika kamu baru saja membeli domain baru, whois bisa mengupdate informasi pemilik domain kedalam database. Hal ini lah yang dapat mempengaruhi lamanya waktu dalam propagasi domain.
6. Usia Domain
Usia domain juga dapat mempengaruhi masa propagasi domain. Jenis domain baru biasanya akan memakan waktu lebih lama jika dibanding dengan domain yang usianya sudah lama.
Bagaimana Cara Cek Propagasi DNS?
Apabila setelah menunggu lebih dari 24 jam ternyata domain kamu belum bisa diakses, kamu dapat mengecek status propagasi dengan beberapa cara sebagai berikut.
Tools Propagasi DNS
Kamu dapat melihat proses propagasi melalui beberapa tools gratis yang tersedia secara online. Kamu dapat menggunakan tools seperti DNSChecker, ViewDNS, DNSMap, IntoDNS, dan masih banyak lagi.
Caranya bagaimana? kamu tinggal memasukkan nama domain kamu pada kolom domain yang telah disediakan. Semua tools diatas memiliki kolom input untuk nama domain yang ingin kamu cek.
Menggunakan Command Prompt
Cara cek propagasi DNS lain yaitu dengan menggunakan fitur dari command prompt yang biasanya telah disediakan oleh penyedia layanan hosting. Berikut langkah langkah yang bisa kamu lakukan:
- Login ke Cpanel hosting kamu untuk mengetahui IP hosting. Biasanya IP akan ditampilkan pada dashboard Cpanel hosting.
- Buka command prompt, atau tekan tombol Windows + R, ketikkan cmd lalu enter.
- Ketikan ping namadomain.com, kemudian tekan enter.
- Apabila IP dari respon tersebut sama dengan IP hosting pada Cpanel, artinya domain tersebut sudah terdaftar dengan benar.
Cara Mempercepat Proses Propagasi DNS
Menunggu propagasi kelamaan? Tenang, berikut ini adalah beberapa cara mempercepat proses propagasi pada DNS kamu.
1. Melakukan Refresh Browser
Salah satu cara termudah untuk mempercepat propagasi yaitu dengan melakukan refresh browser kamu beberapa kali.
Cara simpelnya, kamu dapat langsung menekan tombol CTRL + F5 secara bersamaan agar dapat merefresh halaman browser. Jika cara tersebut belum dapat mengatasi masalah, cobalah pada langkah berikutnya.
2. Menghapus Cache Web Browser
Menghapus Cache browser juga dapat menjadi cara mempercepat propagasi ini. Langkah ini dilakukan agar browser dapat mengakses halaman website yang baru terupdate. Hal ini dikarenakan, cache browser sering kali menyimpan informasi yang ternyata belum diperbarui.
Tentu permasalahan ini dapat membuat kamu tidak dapat mengakses suatu website. Untuk solusinya, kamu dapat menekan tombol CTRL + Shift + Delete. Setelah itu, klik tombol Clear Data. Setelah selesai menghapus cache browser, kamu perlu merestart browser terlebih dahulu.
3. Melakukan Flush DNS
Flush DNS adalah perintah yang bisa digunakan untuk memperbarui cache DNS yang telah lama pada komputer kamu. Cache DNS yang telah lama tersebut bisa menampilkan informasi yang belum diperbarui.
Dalam hal ini, propagasi memiliki kemungkinan telah selesai, namun kamu belum dapat mengakses domain karena permasalahan dalam cache DNS. Berikut cara melakukan flush DNS pada windows:
- Buka command prompt
- Ketikan perintah ipconfig/flushdns. Kemudian tekan enter untuk menghapus cache DNS.
- Hasil flush DNS akan ditampilkan setelah kamu melakukan pada langkah 1 dan 2 diatas.
4. Menentukan Registrar
Registrar atau tempat pendaftaran nama domain dapat mempengaruhi kecepatan masa propagasi pada DNS. Nama domain dengan nama international atau TLD, biasanya mempunyai respon yang lebih cepat, daripada nama domain lokal atau ccTLD.
Maka dari itu, pastikan kamu memiliki registrar yang tepat, bukan hanya registrar yang menawarkan harga murah, namun juga menyediakan kualitas dan pelayanan yang baik.
5. Pengaturan TTL (Time to Live)
TTL adalah waktu yang dibutuhkan nameserver untuk perubahan DNS. Kamu dapat mengatur nilai TTL untuk setiap record DNS kamu di dalam form. Misalnya, kamu dapat memutuskan untuk menyetel nilai TTL sebesar 7200 yang akan memberi tahu server di internet tentang perubahan data selama 2 jam.
Selanjutnya, jika kamu ingin perubahan data berikutnya agar berlangsung lebih cepat, kamu dapat mengatur TTL yang lebih kecil misalnya 600.
Kemudian, setelah kamu yakin bahwa konfigurasi data tersebut dapat berjalan dengan benar. Sebaiknya, kamu setting TTL sebesar 86400 yang akan melakukan perubahan data menyebar ke server di seluruh internet dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam itu akan terlihat hasil perubahannya.
Menyetel nilai TTL yang lebih kecil dapat membantu kamu mempercepat proses propagasi, namun kelemahannya adalah dapat memberatkan server. Kecepatan pemrosesan server kamu akan menjadi lebih lambat, karena kelebihan beban.