Dalam dunia trading, Breakout merupakan kondisi yang sangat diinginkan dan sering dimanfaatkan oleh para trader untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Apakah kamu sudah mengenal istilah Breakout Trading dan ingin tahu bagaimana cara melaksanakan strategi ini agar bisa meningkatkan keuntungan dalam trading kamu? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Breakout?
Breakout adalah istilah dalam trading yang merujuk pada situasi ketika harga suatu aset melampaui level tertentu yang dianggap penting, seperti level resistance atau level support.
Breakout terjadi ketika harga suatu aset naik di atas level resistance atau turun di bawah level support yang telah diuji beberapa kali sebelumnya dan tidak mampu ditembus. Breakout ini sering dianggap sebagai sinyal bahwa tren harga baru sedang terbentuk dan dapat menandakan arah pergerakan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam jangka panjang.
Dalam trading, breakout bisa menjadi kesempatan bagi trader untuk membuka posisi trading dan mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang kuat.
Namun, breakout juga bisa salah tafsir dan trader harus berhati-hati untuk tidak membuka posisi trading terlalu cepat atau terlambat, tergantung pada situasi pasar yang sedang terjadi.
Jenis-jenis Breakout
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai jenis-jenis breakout dalam trading:
1. Resistance Breakout
Resistance breakout terjadi ketika harga suatu aset melewati level resistance yang sebelumnya dianggap sebagai titik tertinggi. Resistance merupakan level harga di mana penawaran aset mulai meningkat dan permintaan aset mulai menurun.
Ketika harga berhasil melewati level resistance, hal ini dapat menunjukkan bahwa permintaan aset tersebut semakin meningkat dan penawaran aset sedang menurun, sehingga harga kemungkinan akan terus naik.
Dalam strategi trading resistance breakout, trader akan mencari level resistance yang kuat dan menunggu harga untuk melewati level tersebut sebelum membuka posisi trading. Trader kemudian akan menempatkan stop loss di bawah level resistance yang telah ditembus, dan target profit di level yang lebih tinggi.
2. Support Breakout
Support breakout terjadi ketika harga suatu aset melewati level support yang sebelumnya dianggap sebagai titik terendah. Support merupakan level harga di mana penawaran aset mulai meningkat dan permintaan aset mulai menurun.
Ketika harga berhasil melewati level support, hal ini dapat menunjukkan bahwa penawaran aset tersebut semakin menurun dan permintaan aset sedang meningkat, sehingga harga kemungkinan akan terus turun.
Dalam strategi trading support breakout, trader akan mencari level support yang kuat dan menunggu harga untuk melewati level tersebut sebelum membuka posisi trading. Trader kemudian akan menempatkan stop loss di atas level support yang telah ditembus, dan target profit di level yang lebih rendah.
3. Trendline Breakout
Trendline breakout terjadi ketika harga suatu aset melewati garis tren yang menunjukkan arah pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Trendline dapat membantu trader untuk mengidentifikasi arah tren harga, dan breakout dari garis tren dapat menunjukkan perubahan arah tren yang dapat memberikan peluang besar bagi trader untuk mengambil keuntungan.
Dalam strategi trading trendline breakout, trader akan mencari garis tren yang kuat dan menunggu harga untuk melewati garis tren tersebut sebelum membuka posisi trading.
Trader kemudian akan menempatkan stop loss di sebelah sisi garis tren yang telah ditembus, dan target profit di arah yang sesuai dengan perubahan arah tren.
4. False Breakout
False breakout terjadi ketika harga suatu aset melewati level support atau resistance, namun kemudian berbalik arah dan tidak berlanjut dengan tren yang kuat. False breakout sering mengecoh trader dan membuat mereka kehilangan uang, sehingga perlu diwaspadai.
Dalam strategi trading false breakout, trader akan mencari level support atau resistance yang telah diuji beberapa kali sebelumnya dan menunggu untuk melihat apakah harga akan berlanjut dengan tren yang kuat atau hanya mengalami false breakout.
Trader kemudian akan menempatkan stop loss dengan sangat hati-hati, dan mungkin menempatkan target profit yang lebih kecil untuk meminimalkan risiko.
Apa Penyebab Breakout bisa Terjadi?
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan breakout dalam trading, di antaranya adalah:
- Permintaan yang kuat: Permintaan yang kuat dapat memicu breakout resistance, di mana banyak trader membeli aset tertentu secara bersamaan dan mendorong harga melewati level resistance yang sebelumnya dianggap sebagai titik tertinggi.
- Penawaran yang lemah: Penawaran yang lemah dapat memicu breakout support, di mana sedikit trader yang menjual aset tertentu dan membuat harga melewati level support yang sebelumnya dianggap sebagai titik terendah.
- Berita ekonomi atau politik: Berita ekonomi atau politik dapat mempengaruhi sentimen pasar dan memicu breakout. Berita positif dapat meningkatkan permintaan aset dan memicu breakout resistance, sementara berita negatif dapat meningkatkan penawaran aset dan memicu breakout support.
- Perubahan arah tren: Perubahan arah tren dapat menyebabkan breakout dari garis tren dan memberikan peluang bagi trader untuk mengambil keuntungan.
- Tekanan beli atau jual yang kuat: Tekanan beli atau jual yang kuat dapat memicu breakout, di mana banyak trader membeli atau menjual aset tertentu secara bersamaan dan mendorong harga melewati level support atau resistance.
Pemahaman tentang penyebab breakout dapat membantu trader untuk mengidentifikasi peluang trading yang baik dan mengambil keputusan trading yang tepat.
Namun, trader juga perlu selalu waspada terhadap false breakout, di mana harga melewati level support atau resistance namun kemudian berbalik arah dan tidak berlanjut dengan tren yang kuat.
Kesimpulan
Breakout terjadi ketika harga melewati level support atau resistance dengan volume yang tinggi, dan biasanya menandakan adanya tren yang kuat. Ada beberapa jenis breakout, di antaranya breakout support, breakout resistance, breakout dari garis tren, dan breakout dari pola chart.
Penyebab breakout dapat bervariasi, seperti permintaan yang kuat, penawaran yang lemah, berita ekonomi atau politik, perubahan arah tren, atau tekanan beli atau jual yang kuat.
Namun, trader juga perlu selalu berhati-hati terhadap false breakout, di mana harga melewati level support atau resistance namun kemudian berbalik arah dan tidak berlanjut dengan tren yang kuat.
Pemahaman tentang breakout dan faktor yang mempengaruhinya dapat membantu trader untuk mengidentifikasi peluang trading yang baik dan mengambil keputusan trading yang tepat.