Distribusi Linux atau yang lebih dikenal dengan sebutan distro Linux adalah varian dari sistem operasi Linux yang dikemas dan didistribusikan dengan konfigurasi, perangkat lunak, dan dokumentasi yang berbeda-beda.
Setiap distro Linux dikembangkan oleh komunitas atau perusahaan yang berbeda dan memiliki tujuan dan fitur yang berbeda-beda. Beberapa distro Linux ditujukan untuk pengguna desktop, sementara yang lain ditujukan untuk server atau penggunaan khusus seperti uji penetrasi.
Distro Linux juga memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, beberapa distro Linux sangat mudah digunakan dan dioptimalkan untuk pengguna pemula, sementara yang lain lebih cocok untuk pengguna yang lebih ahli.
Ada banyak distribusi Linux yang tersedia, beberapa diantaranya adalah:
1. Ubuntu
Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang paling populer dan mudah digunakan. Ini dikembangkan oleh Canoncial dan dirilis setiap 6 bulan sekali. Ubuntu mengusung konsep “Linux untuk semua” dan menyediakan antarmuka pengguna yang ramah dan mudah digunakan. Ubuntu juga dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi yang berguna untuk komputasi sehari-hari seperti LibreOffice, Firefox, dan Thunderbird.
2. Debian
Debian adalah distribusi Linux yang stabil dan dikenal karena kestabilannya. Ini dikembangkan oleh komunitas yang besar dan memiliki banyak paket yang tersedia untuk diinstal. Debian juga merupakan dasar dari beberapa distribusi Linux populer lainnya, seperti Ubuntu.
3. Fedora
Fedora adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh Red Hat. Ini mengutamakan teknologi terbaru dan merupakan pilihan yang baik untuk pengguna yang ingin mencoba perangkat lunak terbaru. Fedora juga memiliki fitur-fitur keamanan yang baik seperti SELinux.
4. Mint
Mint adalah distribusi Linux yang mengusung konsep “Linux untuk semua” dan menyediakan antarmuka pengguna yang ramah dan mudah digunakan. Ini mengambil basis dari Ubuntu dan menambahkan beberapa fitur tambahan, seperti aplikasi multimedia yang lebih lengkap dan tampilan yang lebih cantik.
5. Arch Linux
Arch Linux adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh komunitas dan mengutamakan kebebasan dan fleksibilitas. Ini memiliki sistem paket yang unik dan menuntut pengguna untuk memasang dan mengkonfigurasi perangkat lunak secara manual.
Arch Linux cocok untuk pengguna yang ingin memiliki kontrol penuh atas sistemnya.
6. Manjaro
Manjaro adalah distribusi Linux yang mengambil basis dari Arch Linux namun menambahkan beberapa fitur tambahan seperti grafik installer, software manager dan konfigurasi dasar yang lebih mudah.
Ini cocok untuk pengguna yang ingin mencoba Arch Linux namun tidak ingin terlalu banyak memikirkan konfigurasi.
7. OpenSUSE
OpenSUSE adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh Novell. Ini mengutamakan stabilitas dan keamanan dan menyediakan berbagai fitur seperti YaST (Yet another Setup Tool) untuk konfigurasi sistem.
8. Gentoo
Gentoo adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh komunitas dan mengutamakan fleksibilitas dan kinerja. Ini memiliki sistem paket yang unik yang disebut Portage, yang memungkinkan pengguna untuk memasang dan mengoptimalkan perangkat lunak secara manual. Gentoo cocok untuk pengguna yang ingin mendapatkan kinerja maksimum dari sistemnya dan mengerti tentang konfigurasi sistem.
9. Slackware
Slackware adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh Patrick Volkerding dan dikenal karena kestabilannya. Ini mengutamakan kestabilan dan konsistensi dan memiliki konfigurasi yang sederhana.
Slackware cocok untuk pengguna yang ingin sistem yang stabil dan tidak ingin terlalu banyak memikirkan konfigurasi.
10. Kali Linux
Kali Linux adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh Offensive Security dan ditujukan untuk digunakan dalam uji penetrasi dan pemeriksaan keamanan jaringan.
Ini dilengkapi dengan berbagai peralatan dan aplikasi yang digunakan dalam uji penetrasi, seperti Nmap, Wireshark, dan Metasploit. Kali Linux cocok untuk pengguna yang bekerja dalam bidang keamanan jaringan atau ingin belajar tentang uji penetrasi.