Dewasa ini, perusahaan rintisan atau startup berkembang pesat selama dekade terakhir. Berdasarkan data dari Katadata, Indonesia berada di urutan ke lima sebagai negara yang memiliki perusahaan startup terbanyak di dunia, yaitu lebih dari 2.346 startup.
Startup adalah perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan serta penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.
Perusahaan startup biasanya berbasis teknologi dan memiliki tingkatannya masing-masing. Tingkatan diklasifikasikan berdasarkan nilai valuasi perusahaan. Dalam startup ada yang paling rendah yaitu Unicorn, kedua ada Decacorn, dan yang paling tinggi ada Hectocorn.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih detail mengenai perbedaan ketiga tingkatan dari perusahaan startup tersebut.
Unicorn
Unicorn adalah perusahaan startup yang sudah memiliki nilai valuasi mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun.
Secara istilah, unicorn berasal dari spesies kuda putih mitologi dengan satu tanduk di dahi. Hewan unicorn digunakan dalam konteks perusahaan startup yang sudah mencapai valuasi US$ 1 miliar karena cukup langka dan terdengar agak mustahil.
Julukan ini diperkenalkan oleh Aileen Lee pada tahun 2013 lalu, pendiri perusahaan investasi Cowboy Ventures dalam artikelnya yang berjudul “Welcome to the Union Club: Learning from Billion-Dollar Startups.”
Berikut ini adalah beberapa perusahaan di Indonesia yang sudah mencapai level Unicorn, antara lain:
- Tokopedia
- Gojek
- Bukalapak
- Traveloka
- OVO
- Bibit
- Ajaib
- Tiket.com
- Kopi Kenangan
- Blibli
- JD.id
Meskipun Unicorn merupakan level terendah, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn adalah pencapaian luar biasa.
Tidak mudah bagi perusahaan startup dalam memperhatikan jumlah dan nominal transaksi, jumlah pengguna aplikasi atau pelanggan, teknologi produk, kualitas tim, hingga terus berinovasi untuk bersaing dengan kompetitor.
Decacorn
Decacorn adalah gabungan dari kata “deca” dari bahasa yunani yang berarti 10, dan ditambah akhiran “corn” kepanjangan dari unicorn.
Sesuai namanya, perusahaan berlevel decacorn adalah perusahaan yang mempunyai nilai valuasi 10 kali lipat dari unicorn, yaitu sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun.
Perusahaan yang mencapai level decacorn di Indonesia sendiri masih belum banyak, sejauh ini yang diketahui sebagai startup decacorn antara lain:
- Gojek
- J&T Express
Beberapa perusahaan Asia yang sudah mencapai level ini adalah Toutiau (Bytedance), DJI Innovations, Grab, WeWork, Airbnb, Pintereset, Snapchat, Uber, Xiaomi, SpaceX.
Sebagian besar startup decacorn di dunia berasal dari Amerika Serikat. Perusahaan dengan valuasi sebesar ini tentunya memiliki skala bisnis yang sangat luas.
Hectocorn
Hectocorn adalah tingkatan paling tinggi dari sebuah perusahaan teknologi maupun startup. Untuk mencapai hectocorn, perusahaan startup harus mampu meraih valuasi 10 kali lipat dari decacorn, yaitu sebesar US$100 miliar, atau Rp1400 triliun.
Karena memiliki valuasi yang terbilang sangat tinggi, perusahaan hectocorn tidak jarang disebut sebagai super unicorn.
Meskipun terdapat begitu banyak perusahaan yang memiliki nilai valuasi yang sudah jauh melebihi US$100 miliar, namun julukan hectocorn tidak dapat disematkan bagi mereka begitu saja. Julukan ini hanya bisa didapatkan oleh perusahaan yang masih rintisan, alias startup yang sebenarnya masih dalam tahap pengembangan.
Sayangnya, di Indonesia saat ini masih belum ada perusahaan setingkat hectocorn. Dari perusahaan di seluruh dunia, gelar hectocorn dimiliki oleh perusahaan Ant Financial yang dulunya dikenal sebagai Alipay. Perusahaan teknologi finansial (fintech) yang berafiliasi dengan Alibaba Group.
Beberapa perusahaan yang hingga saat ini dicap sebagai hectocorn yaitu Microsoft, Oracle, Facebook, Apple, Google, hingga Cisco.